TEMPO.CO, Bekas -- Petugas stasiun pengisian bahan bakar umum ditodong kawanan perampok bersenjata api di Jalan Raya Indoporlen, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jumat, 7 Desember 2012. Uang sebesar Rp 209 juta yang dibawa korban pun raib digondol kawanan perampok tersebut.
"Uang itu milik SPBU yang akan disetorkan ke bank," kata korban, Januar, 28 tahun, Jumat, 7 Desember. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 ketika Januar hendak menuju Bank Bukopin Kalimas, Kalimalang, dengan mengendarai sebuah mobil Isuzu Panther.
Di tengah perjalanan, mobil petugas SPBU Rawakalong, Desa Setiamekar, Tambun Selatan, itu diberhentikan secara paksa oleh kawanan perampok yang mengendarai tiga sepeda motor. Menurut Januar, pelaku berjumlah enam orang, satu di antaranya tiba-tiba memecahkan kaca mobil pengemudi. Beruntung, para pelaku tidak melukai korban karena langsung menggasak uang ratusan juta rupiah yang dibawanya.
Lokasinya, kata Januar, di Jalan Indoporlen, tepatnya di depan gerbang Perumahan Bulog, Kampung Bulu RT4/2, Desa Setiamekar, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. "Hanya berjarak sekitar 100 meter dari rel kereta api," ujar korban.
Kepada petugas, seorang saksi mata menyebutkan, selain merampok Januar, komplotan itu merampok warga lainnya. Kawanan itu pun mengancam para korban dengan sebilah golok panjang dan senjata api. "Para pelaku tidak turun dari motor," ujar Nunung, 46 tahun, pedagang kios kelontong di seberang lokasi.
Namun, lebih lanjut, saksi itu tidak mengetahui harta ataupun benda yang digondol dari sejumlah korban. Nunung pun ketakutan dan langsung menutup pintu tokonya. "Soalnya saya sempet ditodong pistol dari jauh," kata dia.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kabupaten Bekasi Komisaris Dedy Murti Haryadi membenarkan adanya perampokan itu. Namun ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran kasus tersebut masih dalam tahap olah tempat terjadinya perkara serta penyelidikan. "Kami masih dalami kasusnya dengan meminta keterangan dari korban dan saksi di lokasi kejadian," katanya.
MUHAMMAD GHUFRON