TEMPO.CO, Jakarta - Industri musik Indonesia setelah tahun 2000 dinilai mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu.
Kemunduran terjadi dalam hal lirik, melodi, aransemen, dan vokal. "Masa keemasan terjadi pada era 80-an dan 90-an. Saat itu ada KLA Project, Kahitna, Modulus, dan Utha Likumahua," kata Direktur Wanna B, Tessy Djamalus, kepada Tempo, Kamis, 6 Desember 2012.
Musik Indonesia sekarang, kata pemilik perusahaan rekaman ini, bukannya memiliki kualitas yang lebih rendah. Akan tetapi, musik yang diproduksi kini lebih easy listening dan tidak menitikberatkan pada aransemen atau melodi.
Ia mencontohkan bagaimana trend boy band atau girl band menjadi musik yang laku keras di pasar Indonesia. "Saya tidak mengatakan musik mereka jelek, tapi mereka lebih ke good entertainer," katanya.
Selain masalah kualitas, Tessy juga mempersoalkan bagaimana perusahaan rekaman terpaksa harus menghasilkan karya musik 30 detik untuk memenuhi permintaan akan ring back tone (RBT). Hal ini menjadi buah simalakama bagi perusahaan rekaman.
Di satu sisi, mereka harus mengikuti selera dan tren pasar dengan menghasilkan RBT. Namun di sisi lain, mereka memasung kreativitas bermusik dengan menghasilkan karya musik yang secara kualitas dan kuantitas minim.
Kemunduran industri musik saat ini, menurut Tessy, juga disebabkan maraknya pembajakan. Dari dulu hingga sekarang, Tessy menilai pemerintah gagal menyelesaikan isu pembajakan ini.
Pembajakan sangat merugikan penyanyi dan perusahaan rekaman. Tessy mengusulkan agar pemerintah mempermudah akses pada lagu digital dengan cara legal.
Menurut dia, sekarang masyarakat cenderung mengunduh karya musik dibandingkan membeli produk fisik seperti kaset dan CD. Jadi, supaya pembajakan tidak semakin melebar, pemerintah didesak memfasilitasi akses mengunduh secara legal. "Kalau tidak, pembajakan justru akan semakin besar dan ini semakin merugikan," katanya.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler lainnya:
Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan
Ide Jokowi Atasi Kemacetan Dinilai Tak Efektif
Pelajar Situbondo Bentuk Kelompok Arisan Seks
Ini Kelemahan Ide Jokowi Soal Pembatasan Mobil