TEMPO.CO , Bandung:Ketua Harley Davidson Chapter Indonesia (HDCI) Nanan Sukarna meminta anggotanya menghindari adanya keluhan masyarakat. Ia mencontohkan keluhan suara mesin dan knalpot motor besar. “Jangan ada komplain dari masyarakat soal administrasi (motor) dan suara motor (gede) yang memekakkan telinga,” katanya di acara ulang tahun ke-14 Harley Owners Group di lapangan Gasibu, Bandung.
Wakil Kepala Polri itu mengatakan, suara motor gede seperti Harley Davidson harus bising merupakan pola pikir lama. “Kita akan coba pelan-pelan (slogan) no complain itu. Mengubah budaya itu kan tidak mudah,” ujarnya.
Nanan mengatakan sudah ada teknologi pengaturan suara motor gede. Saat pengendara melaju sendirian di hutan misalnya, suara knalpotnya bisa disetel besar. “Masuk pasar, dikecilin. Sudah ada teknologinya kapan dia bisa gandang (berisik) atau hening,” katanya.
Ketua Harley Owners Group (HOG) Jakarta Huda Subarkah mengatakan, suara bising dan motor besar sudah menjadi ciri khas. “Suara dan getaran mesin, tanpa itu Harley kurang gagah,” katanya. Aturan soal selera anggota itu, ujar dia, hanya sebatas tidak sampai mengganggu orang lain.
Kebisingan suara motor gede itu disebutnya punya kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, suara bising berguna sebagai penanda bagi orang dan keberadaan motor besar diketahui. “Motor gede itu kan power-nya besar, nggak bisa mengerem mendadak,” ujarnya.
Menurut Huda, di Indonesia tidak ada aturan soal batas tingkat kebisingan suara motor besar. Aturan itu di antaranya sudah berlaku di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat. “Kadang kalau terlalu bising, saya juga pusing,” ujarnya.
ANWAR SISWADI
Baca juga
EDISI KHUSUS BOLLYWOOD
Berpikir Kenyang Bisa Kendalikan Nafsu Makan
Ratusan Anggota Motor Gede Kumpul di Bandung
Lupakan Diet, Makan Saja Penganan Low Fat
Nanan Sukarna: Jangan Kompromi dengan Polisi Brengsek
Bupati Bangkalan: Carok Jika Pilkada Ditunda
Kata Pengamat: Andi Tersangka, SBY Galau 3 Kali
Klarifikasi Hashim Tentang Pembina Partai