TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Garut Aceng H.M. Fikri membantah bahwa dia meminta dan menerima duit US$ 25 ribu atau Rp 250 juta untuk melicinkan pencalonan Asep Rahmat Kurnia Jaya sebagai calon Wakil Bupati Garut pengganti Dicky Chandra beberapa bulan lalu.
"Dia (Aceng) tidak tahu ada penyerahan uang dari pelapor (Asep Rahmat) di rumahnya (rumah Aceng di Kampung Copong, Garut Kota)," kata Ujang Sujai, pengacara Aceng Fikri, di sela pemeriksaan kliennya di Markas Polda Jawa Barat, Senin, 10 Desember 2012.
Menurut Ujang, memang terdapat bukti kuitansi penyerahan uang sekitar Rp 250 juta. "Tapi itu kuitansi pengembalian uang dari terlapor Asep Maher kepada pelapor (Asep Rahmat)," katanya.
Kuitansi tersebut, kata Ujang, dibuat sekitar Mei lalu. Isinya bahwa Asep Rahmat K.J. sudah terima uang sekitar Rp 250 juta dari Asep Maher. "Bukti kuitansi itu diserahkan oleh Pak Bupati (Aceng) kepada penyidik. Sebelumnya, Bupati menerima kuitansi itu dari Asep Maher," katanya.
Hingga laporan ini ditulis, Aceng masih diperiksa dan dikonfrontasi dengan pelapor, Asep Rahmat K.J., dan anak buahnya, yakni Mahmud dan Suryana alias Isur. Juga dengan kesaksian anak buah Aceng sendiri, Asep Maher Hermawan.
Pemeriksaan dilakukan di ruangan Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Polda Jawa Barat. "Pemeriksaan belum selesai. Pak Aceng masih dikonfrontasi dengan pelapor," kata penyidik, Komisaris Oon Suhendar.
Aceng terjerat kasus penipuan setelah Asep Rahmat melaporkan Aceng ke Polda. Asep adalah orang yang ikut bursa pencalonan Wakil Bupati Garut setelah Dicky Chandra mundur dari jabatan wakil bupati. Dalam pencalonannya sebagai calon Wakil Bupati Garut, Asep mengaku menyetor duit US$ 25 ribu.
Asep Rahmat menyetorkan uang itu kepada Asep Maher, orang kepercayaan Aceng. Asep Rahmat mundur dari pencalonan tersebut setelah Asep Maher meminta tambahan uang. Sebab, untuk pencalonan wakil bupati itu, diperlukan uang Rp 1,4 miliar. Aceng juga berjanji akan mengembalikan Rp 250 juta, yang sudah disetor Asep, jika dia tak terpilih. Namun, hingga pemilihan wakil bupati selesai, uang yang sudah disetor belum dikembalikan.
ERICK P. HARDI
Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah
Gaya Mewah Djoko Susilo, Nunun, dan Miranda
Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut
Mubarok Akui Partai Demokrat Semrawut