TEMPO.CO, Jakarta - Asep Rahmat Kurnia Jaya, pelapor dugaan penipuan dan pemerasan oleh Bupati Garut Aceng H.M. Fikri, memastikan siap dikonfrontasi dengan Aceng. Asep saat ini sudah hadir dan masuk ke ruangan tempat Aceng diperiksa penyidik di ruangan Kepala Sub-direktorat I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Umum Polda Jawa Barat.
"Ya, saya akan dikonfrontasi dengan Aceng," ujarnya di kantor Ditreskrim Polda, Senin, 10 Desember 2012. Asep tampak duduk bersama Asep Maher, yang juga dia laporkan dalam kasus yang sama bersama Aceng ke Polda Jawa Barat.
Asep Maher mengatakan, dia hari ini juga akan diperiksa penyidik. Pemeriksaan kali ini yang kedua dia jalani. "Saya diperiksa pertama kali tujuh bulan lalu. Pada Mei, tak lama setelah kasusnya dilaporkan (Asep Rahmat)," katanya.
Asep Maher emoh menuturkan perincian materi pemeriksaan pertama pada Mei lalu. "Yang jelas, terkait laporan dia (Asep Rahmat)," katanya.
Bupati Aceng Fikri kini tengah menjalani pemeriksaan di Ruang Kepala Sub-direktorat Reserse Kriminal Umum I Keamanan Negara Polda Jawa Barat. "(Datang) jam 7 pagi tadi. Ya, sedang diperiksa. Penyidiknya Oon Suhendar dan tim," ujarnya menjawab pesan pendek Tempo, Senin, 10 Desember.
Berkacamata, Aceng tampak mengenakan peci hitam, kemeja putih lengan panjang digulung sebatas siku dengan pin Garuda Pancasila menempel di bagian kerah, serta celana panjang warna gelap. Didampingi Ujang, dia sempat keluar dari ruang pemeriksaan menuju toilet.
Sekeluar dari ruangan, dia langsung dikerubuti puluhan wartawan media cetak dan elektronik. Namun, ia menolak menjawab ketika ditanya sudah berapa pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepada dirinya.
Sekitar sejam sebelum Aceng keluar, juru bicara Polda, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan Aceng tengah menjalani pemeriksaan. "Pemeriksaan mulai sekitar pukul 08.30 di ruang Kasubdit I Kamneg. Sekarang sudah ditanyai sekitar 13 pertanyaan," kata Martinus di kantornya.
Didampingi pengacaranya, menurut dia, Aceng diperiksa penyidik Komisaris Oon. "Yang disiapkan penyidik sekitar 25-30 pertanyaan. Pertanyaan mulai soal identitas, kesehatan, dan tentunya materi perkaranya," kata Martinus.
Martinus juga menyebutkan, sejauh ini, agenda utama penyidik adalah memeriksa Aceng sebagai saksi. "Sejauh ini kami sudah memeriksa delapan saksi, ditambah dia (Aceng) berarti sudah ada sembilan saksi yang diperiksa," ujar dia.
Bupati Aceng diadukan Asep Rahmat Kurnia Jaya, salah seorang calon dalam pemilihan Wakil Bupati Garut. Asep mengaku dimintai duit Rp 500 juta oleh Aceng melalui utusannya, Asep Maher.
Permintaan duit diiringi iming-iming memasukkan Asep dalam nominasi calon kuat wakil bupati. Karena tergiur iming-iming itu, Asep mengaku menyetor US$ 25 ribu atau sekitar Rp 237,5 juta kepada Aceng.
Setelah menyetor duit itu, menurut Asep, Aceng pun sempat berjanji mengembalikan duit US$ 25 ribu itu jika Asep ternyata tak terpilih jadi wakil bupati. Namun, setelah Asep tak terpilih, Aceng tak pernah mengembalikan duit itu.
ERICK P. HARDI
Berita Terkait:
Aceng, Shinta dan Bapaknya Tak Harmonis, Kenapa?
Habis Nikah, Bupati Aceng Boyong Shinta ke Garut
Jika Sembuh, Hari Ini Bupati Aceng Janji ke Polisi
Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah
Bupati Aceng Keluar Rumah Sakit