Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelapor Bupati Aceng Fikri Siap Dikonfrontasi

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Bupati Kabupaten Garut H Aceng M Fikri. ANTARA/Agus Bebeng
Bupati Kabupaten Garut H Aceng M Fikri. ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Asep Rahmat Kurnia Jaya, pelapor dugaan penipuan dan pemerasan oleh Bupati Garut Aceng H.M. Fikri, memastikan siap dikonfrontasi dengan Aceng. Asep saat ini sudah hadir dan masuk ke ruangan tempat Aceng diperiksa penyidik di ruangan Kepala Sub-direktorat I Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Umum Polda Jawa Barat.

"Ya, saya akan dikonfrontasi dengan Aceng," ujarnya di kantor Ditreskrim Polda, Senin, 10 Desember 2012. Asep tampak duduk bersama Asep Maher, yang juga dia laporkan dalam kasus yang sama bersama Aceng ke Polda Jawa Barat.

Asep Maher mengatakan, dia hari ini juga akan diperiksa penyidik. Pemeriksaan kali ini yang kedua dia jalani. "Saya diperiksa pertama kali tujuh bulan lalu. Pada Mei, tak lama setelah kasusnya dilaporkan (Asep Rahmat)," katanya.

Asep Maher emoh menuturkan perincian materi pemeriksaan pertama pada Mei lalu. "Yang jelas, terkait laporan dia (Asep Rahmat)," katanya.

Bupati Aceng Fikri kini tengah menjalani pemeriksaan di Ruang Kepala Sub-direktorat Reserse Kriminal Umum I Keamanan Negara Polda Jawa Barat. "(Datang) jam 7 pagi tadi. Ya, sedang diperiksa. Penyidiknya Oon Suhendar dan tim," ujarnya menjawab pesan pendek Tempo, Senin, 10 Desember.

Berkacamata, Aceng tampak mengenakan peci hitam, kemeja putih lengan panjang digulung sebatas siku dengan pin Garuda Pancasila menempel di bagian kerah, serta celana panjang warna gelap. Didampingi Ujang, dia sempat keluar dari ruang pemeriksaan menuju toilet.

Sekeluar dari ruangan, dia langsung dikerubuti puluhan wartawan media cetak dan elektronik. Namun, ia menolak menjawab ketika ditanya sudah berapa pertanyaan yang dilontarkan penyidik kepada dirinya.

Sekitar sejam sebelum Aceng keluar, juru bicara Polda, Komisaris Besar Martinus Sitompul, membenarkan Aceng tengah menjalani pemeriksaan. "Pemeriksaan mulai sekitar pukul 08.30 di ruang Kasubdit I Kamneg. Sekarang sudah ditanyai sekitar 13 pertanyaan," kata Martinus di kantornya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Didampingi pengacaranya, menurut dia, Aceng diperiksa penyidik Komisaris Oon. "Yang disiapkan penyidik sekitar 25-30 pertanyaan. Pertanyaan mulai soal identitas, kesehatan, dan tentunya materi perkaranya," kata Martinus.

Martinus juga menyebutkan, sejauh ini, agenda utama penyidik adalah memeriksa Aceng sebagai saksi. "Sejauh ini kami sudah memeriksa delapan saksi, ditambah dia (Aceng) berarti sudah ada sembilan saksi yang diperiksa," ujar dia.

Bupati Aceng diadukan Asep Rahmat Kurnia Jaya, salah seorang calon dalam pemilihan Wakil Bupati Garut. Asep mengaku dimintai duit Rp 500 juta oleh Aceng melalui utusannya, Asep Maher.

Permintaan duit diiringi iming-iming memasukkan Asep dalam nominasi calon kuat wakil bupati. Karena tergiur iming-iming itu, Asep mengaku menyetor US$ 25 ribu atau sekitar Rp 237,5 juta kepada Aceng.

Setelah menyetor duit itu, menurut Asep, Aceng pun sempat berjanji mengembalikan duit US$ 25 ribu itu jika Asep ternyata tak terpilih jadi wakil bupati. Namun, setelah Asep tak terpilih, Aceng tak pernah mengembalikan duit itu.

ERICK P. HARDI

Berita Terkait:
Aceng, Shinta dan Bapaknya Tak Harmonis, Kenapa?

Habis Nikah, Bupati Aceng Boyong Shinta ke Garut

Jika Sembuh, Hari Ini Bupati Aceng Janji ke Polisi

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Bupati Aceng Keluar Rumah Sakit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

24 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

27 hari lalu

Aktor dan produser Johnny Depp hadir dalam sesi pemotretan untuk mempromosikan film dokumenter
Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.


Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

28 hari lalu

Dan Schneider, mantan produser Nickelodeon. Foto: YouTube DanWarp
Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.


Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

30 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.


Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

32 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Nurul Gufron, Sekjen KPK, Cahya Hardianto Harefa, Direktur Penindakan Asep Guntur Rahayu (kiri) dan juru bicara KPK, Ali Fikri (kanan), menghadirkan 15 orang petugas Rutan KPK resmi memakai rompi tahanan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.


Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

43 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno didampingi kuasa hukumnya usai menjalani pemeriksaan dugaan kasus pelecehan seksual di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Dalam keteranganya, tudingan adanya pelecehan seksual tersebut hanya asumsi karna tidak ada bukti yang sah, ia juga mengaku kasus ini bagian dari politisasi menjelang pemilihan rektor. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan


Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

48 hari lalu

Ilustrasi Pelecehan Seksual. govexec.com
Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan


Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

48 hari lalu

Rektor nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno alias ETH, 72 tahun, saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual


Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

49 hari lalu

Demonstran membakar kayu dan kardus di depan Gedung Rektor Universitas Pancasila, saat demonstrasi menolak rektor yang diduga mmelakukan pelecehan di Lenteng Agung, Jakarta, 27 Februari 2024. TEMPO/Jati Mahatmaji
Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.


Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

50 hari lalu

Sekretaris YPPUP Yoga Satrio didampingi Plt Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti (tengah) dan Warek IV Diennaryati Tjokrosuprihatono saat jumpa pers di lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pancasila, Kampus Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual