Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jam Sekolah Panjang Berdampak pada Anak

Editor

Pruwanto

image-gnews
Sejumlah murid belajar menulis di sekolah alternatif gratis untuk anak-anak kurang mampu di Kawasan Kuningan, Jakarta, (4/9). ANTARA/Zabur Karuru
Sejumlah murid belajar menulis di sekolah alternatif gratis untuk anak-anak kurang mampu di Kawasan Kuningan, Jakarta, (4/9). ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Ratih Wulandari kebingungan dengan sakit panas tak berkesudahan yang menimpa putra tunggalnya, Arkan Putra Hati. Pelajar kelas 3 sekolah menengah pertama swasta favorit di Jakarta Selatan sudah dibawanya ke beberapa dokter. Dalam keadaan sakit, ia tetap nekad mengajak anaknya jalan-jalan ke Solo meski amat khawatir. “Eh, sampai di Solo, panasnya turun,” katanya tertawa. “Rupanya ia stress.”

Penyebab stress Arkan diketahui lantaran jam pelajaran di sekolahnya sebagai sekolah unggulan amat mengerikan. Dua kali dalam sepekan, sekolah itu mewajibkan siswa yang berada di tahun terakhir mendapatkan tambahan pelajaran agar sukses melewati ujian akhir nasional. Walhasil, Pada Selasa dan Kamis, Arkan memulai belajar dari jam 7 pagi itu dan berakhir jam 7 malam. “Kasihan sebenarnya, tapi teman-temannya kan juga diperlakukan sama,” kata Ratih berdalih.

Pengamat anak Seto Mulyadi mengatakan, jam pelajaran bagi siswa tingkat menengah di Indonesia jauh melampaui batas normal. Para siswa di negeri ini rata-rata harus menjalani sekitar 1.400 jam pelajaran setiap tahunnya. Padahal, panduan yang dibuat UNESCO menyarankan jam pelajaran yang ideal sebesar 800 jam setiap tahunnya. “Jam pelajaran di Indonesia itu termasuk yang paling tinggi di seluruh dunia,” ujarnya.

Selama ini, kata Seto, sistem dan budaya pendidikan di Indonesia sangat mengagungkan pembenahan sisi kognitif. Para siswa banyak dijejali mata pelajaran yang memaksa mereka terampil berhitung dan menghafal. Mereka diperlakukan laiknya sebuah robot, harus menuruti aturan main yang sudah dibuat. Padahal, pendidikan bagi anak juga perlu dilakukan untuk mengembangkan dunia kreatifitas mereka.

Menurut Seto, sistem ini merupakan salah satu pemicu mengapa seorang anak mudah merasa kesal dan jenuh. Mereka bahkan menjadi fobia ketika menghadapi mata pelajaran tertentu. Sayangnya, tidak banyak guru yang memahami bagaimana merespon masa tumbuh kembang anak sesuai kebutuhannya masing-masing. Pada siswa yang gagal mengikuti mata pelajaran tertentu tidak jarang menjadi korban karena mendapat hukuman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kisah tragis pernah dialami seorang siswa sekolah menengah pertama di Jakarta beberapa waktu lalu. Suatu waktu, ia nyaris bunuh diri karena gagal mengikuti keinginan kedua orang tuanya yang memintanya meraih angka 90 untuk mata pelajaran matematika. Ia selau dibanding-bandingkan dengan capaian yang pernah dilakukan semua kakaknya. "Anak itu merasa tidak dibesarkan menjadi dirinya sendiri," kata Seto.

RIKY FERDIANTO| ISTIQOMATUL HAYATI


Berita Terpopuler

EDISI KHUSUS: Bollywood Yahud
Apa Untungnya Kalau Rhoma Irama Jadi Presiden

Dahlan: Seperti Nama Sayur, Terancam (Reshuffle)  

Abraham Sebut Andi Mallarangeng Kesatria Bugis  

Bursa Pengganti Andi Mallarangeng, Felix Menjawab  

Ruhut Minta Anas Legowo Mundur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

2 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

10 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

13 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

17 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

19 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

23 hari lalu

Tangkapan layar-Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Prof. Ganefri dalam sosialisasi SNBP yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.


AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

27 hari lalu

UKU dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menggelar konferensi pers di The Acre, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
AFPI Sebut Mahasiswa Jadi Salah Satu Peminjam Dana Fintech Lending, untuk Bayar UKT hingga Penelitian

Mahasiswa disebut menjadi salah satu peminjam di fintech lending.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

27 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

27 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

29 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.