TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur Joko Widodo dan wakilnya Basuki T. Purnama mengancam akan melikuidasi Badan Usaha Milik Daerah berkinerja buruk. Penutupan perusahaan dilakukan apabila setelah diberikan suntikan modal kinerja tak juga membaik.
"Perusahaan daerah bisa disuntik modal tambahan atau dilikuidasi," kata Ahok, panggilan untuk Basuki, kepada Tempo, Senin 10 Desember 2012.
Ahok mengatakan, ada setidaknya enam BUMD yang mendapat penyertaan modal pada tahun ini. Mereka adalah PT Jakarta Propertindo (Rp 50 miliar), PD PAL Jaya (Rp 253 miliar), PT Bank DKI (Rp 500 miliar), PT Kawasan Berikat Nusantara (Rp 390 miliar), PT MRT Jakarta (Rp 1,5 triliun), dan PT Food Station Tjipinang (Rp 10 miliar).
Tahun depan telah dianggarkan tambahan Rp 3,8 triliun untuk PT MRT Jakarta, dan Rp 50 miliar masing-masing untuk PD PAL Jaya dan PT Food Station. Jika memang kinerjanya tidak juga membaik padahal sudah diberikan suntikan modal, pemerintah daerah kemungkinan akan menutupnya. Atau, “Menjual sahamnya ke peminat lain.”
Sebelumnya Jokowi-Ahok mengumpulkan untuk mendengarkan paparan dari direksi sejumlah BUMD pada 5 Desember 2012. Saat itu Jokowi mengatakan kalau ada BUMD yang ternyata masih terus merugi. "Karena itu saya harus tahu rencana bisnis BUMD itu apa, biar jelas arah ke depannya," katanya.
Ada seluruhnya 27 BUMD milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka terbagi menjadi beberapa bidang yakni properti, hotel dan pariwisata, perdagangan dan industri, perbankan, dan jasa.
SUTJI DECILYA