TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Djohar Arifin Husin, pukul 23.00, Selasa malam ini, 11 Desember 2011, berangkat ke Tokyo, Jepang, untuk melobi Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) agar tidak memberikan sanksi kepada Indonesia. Djohar akan berangkat bersama Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz, anggota Komite Eksekutif PSSI Bob Hippy, serta Ketua Komite Kompetisi PSSI Sihar Sitorus.
"Saya akan menjelaskan situasi persepakbolaan saat ini dan melaporkan hasil kongres," kata Djohar saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 Desember 2012. Djohar mengatakan, sebenarnya ia bertolak ke Jepang dalam rangka memenuhi undangan FIFA untuk menghadiri semifinal dan final Piala Dunia Antarklub 2012 di Tokyo, Jepang.
Djohar mengatakan akan meminta FIFA meninjau ulang rencana memberikan sanksi kepada Indonesia. "Kita sebagai anggota tidak pernah membuat kesalahan. Hanya saja ada sekelompok orang yang mengacau, kok kita yang dikenai sanksi. Logikanya di mana," kata dia.
Menurut Djohar, FIFA seharusnya membantu menyelesaikan masalah ini, bukannya memberi sanksi. "Kami sudah mematuhi nota kesepahaman yang dibuat. Mereka (pihak KPSI) yang banyak melanggar," kata Djohar. Pelanggaran-pelanggaran itu misalnya, kata Djohar, kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang tetap dijalankan, pelarangan pemain ISL bergabung dengan tim nasional (timnas), dan bahkan membentuk timnas sendiri.
Djohar juga membantah tuduhan bahwa pihaknya tak mematuhi nota kesepahaman dengan tidak melakukan verifikasi calon peserta kongres. Pihaknya sudah memverifikasi nama-nama peserta kongres di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin lalu. Menurut Djohar, ada 79 peserta dari 103 yang diundang. Sebanyak 92 persen di antaranya merupakan peserta Kongres Luar Biasa Solo.
Soal kongres PSSI pihak La Nyalla Mattalitti, yang mengklaim dihadiri 82 peserta kongres Solo, Djohar menjawab, "Siapa mereka, kami tidak kenal." Menurut Djohar, peserta kongres Palangkaraya sah. "Yang hadir adalah ketua umum pengurus provinsi. Artinya mereka datang dengan mandat penuh," ujarnya.
Senin lalu, dua kubu PSSI, Djohar Arifin dan La Nyalla Mattalitti, sama-sama mengadakan kongres atas nama PSSI. Djohar Arifin menggelar kongres di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sedangkan La Nyalla Mattalitti menggelar kongres di Hotel Sultan, Jakarta. Diadakannya dua kongres ini adalah buah dari kegagalan usaha perdamaian kedua belah pihak tersebut.
GADI MAKITAN