TEMPO.CO, Nganjuk - Hari ini tepat pada 12-12-2012, warga Kabupaten Nganjuk memilih pemimpin baru mereka. Sebanyak enam pasangan calon mencoba peruntungan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk untuk lima tahun ke depan.
Sebanyak enam pasangan calon berebut simpati masyarakat Nganjuk. Mereka adalah mantan Bupati Nganjuk periode 2002-2007, Siti Nurhayati, yang berpasangan dengan Sumardi dengan nomor urut 1, Bupati Nganjuk petahana Taufiqurrahman berpasangan dengan Abdul Wahid Badrus di nomor urut 2, Njono Djojo Astro dan Syaiful Anam di nomor 3, Suci Purnomo dan KH Djaelani Ishaq di nomor 4, KPH Pied Yudhianto dan Basuki di nomor 5, serta Yusmanto dan Gatot Nursalim di nomor buncit 6.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Nganjuk, Juwahir, mengatakan seluruh infrastruktur pemungutan suara sudah siap sejak satu hari lalu. KPU menyediakan sedikitnya 1.987 tempat pemungutan suara (TPS) untuk melayani 899.909 pemilih di 20 kecamatan. "Semua keperluan pemilihan sudah siap," kata Juwahir, Rabu, 12 Desember 2012.
Untuk mengamankan pemilihan ini, Kepolisian Resor Nganjuk menerjunkan tak kurang 1.374 personel. Mereka disebar di seluruh TPS serta tempat-tempat penting, seperti KPU, kantor DPRD, dan instansi pemerintah di Kabupaten Nganjuk. Meskipun situasi menjelang pilkada cenderung kondusif dan tidak ada gesekan, polisi tak menurunkan eskalasi pengamanan. "Ini perintah Kapolda," kata Kepala Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Besar Anggoro Sukartono.
Perebutan tampuk kepemimpinan kali ini cukup mengundang perhatian dengan keikutsertaan bekas Bupati Nganjuk periode 2002-2007 Siti Nurhayati. Perempuan yang didukung Partai Golkar, Partai Kedaulatan Bangsa, dan Partai Keadilan Sejahtera ini sempat terbelit perseteruan hebat dengan warganya saat menjabat karena tak mampu menyelesaikan insiden limbah pabrik PT Jaya Kertas. Kala itu aksi unjuk rasa nyaris tak pernah berhenti akibat gagalnya upaya pemerintah memediasi mereka. Massa di kawasan terdampak limbah bahkan sempat menyegel kantor Bupati hingga mengganggu aktivitas pemerintahan.
Untuk mendapatkan kembali kursi kekuasaannya, dia harus berjuang mengalahkan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman yang disokong penuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bukannya tanpa cacat, kemimpinan pengusaha ini juga tak pernah sepi aksi unjuk rasa atas berbagai kasus korupsi di pemerintahannya.
HARI TRI WASONO
Terpopuler:
10 Alasan 21 Desember 2012 Bukan Kiamat
Soal Habibie, Anwar Ibrahim Angkat Bicara
VIDEO Pidato Habibie di Malaysia
Mendagri Akan Beri Sanksi Alex Noerdin
Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman
Bakrie Jual Lido Resort ke Hary Tanoe
Israel Gunakan Burung Bangkai Sebagai Mata-mata
Habibie: Anggap Saja Pujian
Hatta Tuntut Permintaan Maaf Langsung dari Dahlan
21 Desember Kiamat, Ini Kata Sesepuh Suku Maya