TEMPO.CO, Bangkalan - Pelaksanaan pemilihan kepala daerah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, yang berlangsung hari ini Rabu, 12 Desember 2012, sepi pemilih. Suasana sepi itu terjadi terutama di sejumlah tempat pemungutan suara yang merupakan basis pasangan KH Imam Buchori dan Zainal Alim, calon bupati dan wakil bupati yang didiskualifikasi oleh KPU Bangkalan.
Salah satunya di Desa Jaddih, Kecamatan Socah. Pantauan Tempo di TPS 15 di Dusun Lembung, Desa Jaddih, sejak dibuka pukul 07.00 hingga 9.30 WIB baru lima orang datang ke TPS. "Sepi banget. Saya kira TPS belum dibuka," kata Subaidah, seorang guru kepada Tempo.
Ketua TPS 15 Mohammad Jakfar menduga sepinya pemilih diduga karena masyarakat kecewa dengan gugurnya pasangan Imam-Zain. Kondisi itu diperparah turunnya hujan pagi ini. "Mudah-mudahan semakin siang semakin banyak pemilih yang datang," ujarnya.
Pantauan Tempo, di Desa Jaddih yang merupakan sentra desa pembuat sangkar burung perkutut ini, warga tampak memilih membuat kurung di rumah, mencari pakan ternak, atau pergi ke sawah. "Calon kami gugur, tidak ada gunanya milih," kata Arifin, 60 tahun, warga Jaddih.
Apa yang dilakukan Arifin ini sejalan dengan langkah yang diambil KH Imam Buchori yang mengatakan tidak akan menggunakan hak pilihnya alias golput. "Pelaksanaan pilkada hari ini haram," katanya.
Haram karena dia merasa didzolimi hak-hak politiknya oleh KPU Bangkalan yang tidak melakukan banding atas putusan PTUN. "Padahal, keputusan PTUN baru akan ingkrah setelah 14 hari usai putusan, tapi kenapa KPU tidak banding," terangnya.
Di lain pihak, Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar mengungkapkan sengaja tidak melakukan banding demi kepastian hukum agar tidak mengganggu tahapan pilkada yang sudah berjalan. "Mohon hormati keputusan kami," katanya.
Data KPU Bangkalan menyebutkan jumlah pemilih sebanyak 808.096 ribu jiwa dengan jumlah TPS 1845 unit yang tersebar di 18 Kecamatan. Pilkada bangkalan hanya diikuti dua pasangan calon yaitu Makmun Ibnu Fuad-Mondir Rofi'I dan Nizar Zahro-Zulkifli.
MUSTHOFA BISRI