TEMPO.CO, Bangkalan - Para pendukung Imam Bukhori, calon bupati Bangkalan yang dicoret Komisi Pemilihan Umum, serentak melakukan gerakan tidak memilih alias Golput dalam pemilihan bupati yang digelar hari ini. Mereka tak menuju Tempat Pemungutan Suara melainkan menyerahkan surat undangan pemilihan ke posko Imam Bukhori-Zainal Alim di kawasan Ring Road, Bangkalan.
Jazuli, seorang warga Desa Parseh, Kecamatan Socah mengatakan penyerahan surat undangan pemilihan itu sebagai bentuk kekecewaan atas digugurkannya pasangan Imam- Zainal sebagai perserta pilkada oleh KPU Bangkalan. "Memilih satu dari dua calon yang tersisa sama dengan mendzolimi diri sendiri," katanya kepada Tempo.Rabu 12 Desember 2012.
Tidak hanya miliknya sendiri, Jazuli juga menyerahkan surat undangan pemilihan milik saudara, keluarga dan tetangganya. "Biar orang tahu bahwa kami tidak setuju pilkada digelar hari ini," katanya.
Menurut KH Imam Bukhori, banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya menunjukkan pilkada saat ini tidak sah, sehingga harus digelar pilkada ulang. "Pilkada demi kebaikan masyarakat, kalau masyarakat tidak mau, berarti tidak sah," ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, sudah lebih dari 100 ribu warga Bangkalan menyerahkan surat undangan kepadanya dan diperkirakan akan terus bertambah hingga Rabu malam. "Saya tidak menyuruh, mereka yang antarkan sendiri secara sukarela," terangnya. Sebelumnya pendukung Imam sempat terlibat bentrok dengan polisi.
Pantauan Tempo, para relawan pasangan Imam- Zainal hingga kini tampak masih menyortir surat undangan pemilihan, diurutkan sesuai daerah pemilihan. "Kami perkirakan jumlahnya bisa mencapai 50 persen dari total DPT," kata Mahmudi, relawan pasangan Imam- Zainal.
MUSTHOFA BISRI
Berita Terpopuler:
Penghina Habibie: LB Moerdani Itu Kawan Dekat Saya
Pengacara Bupati Aceng Tebar Ancaman ''Kerusuhan''
Hina Habibie, Mengapa Eks Menteri Malaysia Ogah Minta Maaf?
Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman
Bakrie Jual Lido Resort ke Hary Tanoe