TEMPO.CO, Jakarta - Pemain asing Camara Abdoulaye Sekou dan Masahiro Fukusana "mengadu" ke Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rabu siang, 12 Desember 2012. Tindakan itu diambil Camara dan Masahiro, setelah tidak kunjung dibayar oleh klubnya masing-masing. Musim lalu, Camara bermain di Persipro Probolinggo. Sedangkan Masahiro bermain untuk Bontang FC.
"Aturan sepak bola, jika ada masalah kan harus diselesaikan melalui federasi, yaitu PSSI. Jadi PSSI harus bantu saya untuk mendapatkan hak saya, karena saya main di kompetisi resmi di bawah PSSI," kata Camara, Rabu siang.
Pemain asing itu ditemani perwakilan Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), dan diterima Direktur Alih Status PSSI, Marco Paulo. Pertemuan sendiri berlangsung selama sekitar tiga jam. "PSSI menyatakan akan mengontak dan mendorong manajemen klub Persipro Probolinggo agar membayar gaji saya. Saya ingin klub penuhi gaji saya, karena keluarga hidup dari keringat saya," ujar pemain asal Mali itu. "Enam bulan tidak digaji itu tidak enak," kata Camara.
Dia menambahkan, selama ini ia telah menempuh banyak cara agar manajemen Persipro bersedia melunasi tunggakan sebesar Rp 150 juta. Mulai dari menemui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Probolinggo, sampai menemui Wali kota Probolinggo. "Tapi mereka (manajemen tim) tidak ada niat membayar. Tiga bulan saya menanyakan gaji ke manajemen tapi tidak selesai," katanya.
Adapun Masahiro Fukusana mengaku "shock" dengan kasus yang menimpanya. "Kejadian seperti ini (tunggakan gaji) baru pertama kali saya alami sepanjang karir sepak bola," kata pemain asal Jepang tersebut.
Masahiro mengaku belum dibayar selama tujuh bulan oleh Bontang FC. Ia pun belum memutuskan masa depannya di Indonesia. "Saya fokus menyelesaikan kasus ini dulu. Tapi sebenarnya saya suka main di sini. Atmosfernya bagus," ujar pemain yang sempat bermain di Liga Hong Kong tersebut.
Sementara itu, kuasa hukum dua pemain asing tersebut, Agus Riza, berharap pertemuan dengan PSSI hari ini bisa membantu penyelesaian tunggakan gaji Camara dana Masahiro. "Kami masih ingin menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Jika tidak selesai, baru kami ke Badan Sengketa Kontrak (DRC) Federasi Sepak bola Internasional (FIFA).”
Di dalam kontrak, menurutnya, muara masalah kontrak akan dibawa ke DRC. "Itu yang akan kami lakukan jika masalah ini tidak kunjung selesai. Tapi sekarang kami ingin musyawarah terlebih dahulu. Ini proses yang harus kami jalani," katanya.
ARIE FIRDAUS