Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Iran Ada di Balik Peluncuran Roket Korut?

Editor

S Tri P Bud

image-gnews
Roket Unha-3 milik Korea Utara. REUTERS/Bobby Yip
Roket Unha-3 milik Korea Utara. REUTERS/Bobby Yip
Iklan

TEMPO.CO, Seoul - Amerika Serikat dan Korea Selatan percaya bahwa ahli rudal Iran berada di balik suksesnya peluncuran roket Korea Utara. Roket yang membawa satelit Kwangmyongsong-3, menurut kantor berita KNCA, sukses menempatkannya pada orbit.

"Mobil diidentifikasi melakukan perjalanan bolak-balik dari sebuah tempat ke tempat peluncuran roket," kata seorang sumber pemerintah Korea Selatan. "Kami percaya mereka membawa para ahli Iran."

Korea Utara, menurut sumber itu, mengundang ahli rudal Iran untuk membantu mengatasi masalah teknis setelah peluncuran roket sebelumnya pada bulan April gagal. Peluncuran roket secara luas dipandang sebagai dalih untuk menguji teknologi rudal balistik jarak jauh.

Sumber lain menyatakan ahli Iran yang didatangkan ke Pyongyang berasal dari Shahid Hemmat Industrial Group, yang sebelumnya sukses mengembangkan rudal balistik antarbenua Shahab-3. "Hubungan antara Korea Utara dan Iran dalam mengembangkan teknologi rudal yang dimulai pada 1980-an, tampaknya lebih luas dari yang diharapkan," katanya.

Korea Utara dan Iran mulai bekerja sama dalam pengembangan rudal dan senjata pemusnah massal lainnya di tahun 1980-an, ketika Teheran meminta Pyongyang membantu dalam mengembangkan teknologi rudal untuk melawan serangan rudal Scud dari Irak. Pada tahun 1987, Iran mengimpor 100 rudal Scud-B dengan jangkauan 300 km dan 12 kendaraan peluncurnya dari Korea Utara dan menggunakannya untuk melawan Irak.

Sejak itu, Korea Utara telah mengekspor Scud-C (1992) dan rudal Rodong (1994) ke Iran. Mereka juga mengirim ahli ke Iran pada tahun 1990 untuk membantu membangun pabrik rudal sendiri. Pada tahun 1997, Korea Utara mengirim perangkat lunak komputer ke Iran untuk memproduksi rudal Rodong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para ahli percaya bahwa Shahab-3 didasarkan pada rudal Rodong Korea Utara, yang memiliki jangkauan 1.300 km. Sedangkan rudal generasi berikutnya, Shahab-5 dan Shahab-6, dimodelkan setelah rudal Taepodong-2 Korut terbangun.

Iran berhasil menempatkan satelit ke orbit pada bulan Februari 2009 dan Februari tahun ini dengan menggunakan roket yang didasarkan pada rudal Shahab.

CHOSUN ILBO | TRIP B

Terpopuler:
Israel Gunakan Burung Bangkai Sebagai Mata-mata 

Penyiar 2Day FM Keluar dari "Persembunyian" 

21 Desember Kiamat, Ini Kata Sesepuh Suku Maya

Negara-negara Arab Setuju Bantu Palestina 

Dua Pejabat Afganistan Dibunuh

Kesalahan Teknis, Korea Utara Tunda Luncurkan Roket

Penyusup Tembaki Demonstran Anti-Mursi di Kairo 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.