TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini, Kamis, 13 Desember 2012, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Turki H.E. Zekeriya Akcam. Jokowi mengaku baru tahu bahwa Jakarta memiliki kerja sama dengan Istanbul, Turki. "Jakarta sister city dengan Istanbul sejak 2007," ujarnya.
Ia mengatakan, Zekeriya menekankan pentingnya dukungan masyarakat dalam perubahan kota. "Dulu wali kotanya Istanbul itu sukses karena ada dukungan dari masyarakat, kebijakan-kebijakan radikal itu didukung dari rakyatnya," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Desember 2012.
Sejumlah gagasan Jokowi untuk mengatasi kemacetan, seperti pembatasan kendaraan dan pembangunan MRT, kini memang terkendala minimnya dukungan publik.
Selain itu, Jokowi mengatakan, akan meniru gagasan Turki dalam dua hal, yaitu sekolah dan rumah sakit. "Tadi kata Pak Dubes, Istanbul mau ngirim timnya ke sini," ujar dia.
Zekeriya Akcam mengatakan, ia berbagi pengalaman dengan Jokowi tentang perkembangan kota dan masyarakat. "Yang berhubungan dengan masyarakat, seperti transportasi, perlawanan terhadap korupsi, akuntabilitas, dan transparansi birokrasi," katanya seusai bertemu Joko Widodo.
Ia menjelaskan, tidak membahas isu-isu tersebut secara spesifik. Selanjutnya, Zekeriya akan mengirim tim dari Istanbul untuk berkunjung ke Jakarta dan mengundang tim dari Jakarta untuk berkunjung ke Istanbul. "Jadi bisa diskusi tentang banyak isu dan berbagi pengalaman untuk menyelesaikan masalah di kota besar seperti Jakarta," katanya. "Kami peduli pada Jakarta."
Seusai menerima kunjungan Zekeriya Akcam, Joko Widodo bertolak ke Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, untuk menghadiri acara pemberian penghargaan Post Marketer of The Year Achievement Award 2012 pada Opening Session of The Markplus Conference 2013.
TRI ARTINING PUTRI