TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek (KCJ) akan mendatangkan 160 rangkaian kereta rel listrik untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Sekitar 100 kereta di antaranya sudah dipesan dan siap didatangkan secara berkala pada 2013. "Ini bagian dari rencana panjang kami hingga 2019," ujar Manajer Komunikasi PT KCJ, Eva Chariunissa, saat dihubungi, Kamis, 13 Desember 2012.
Pada 2019, kata Eva, PT KCJ menargetkan bisa menyediakan 1.440 unit rangkaian kereta yang mampu mengangkut 1,2 juta penumpang. Dengan rencana jangka panjang ini, PT KCJ siap berperan untuk mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota. Caranya dengan mengalihkan penumpang kendaraan pribadi ke layanan transportasi publik yang cepat dan nyaman.
Langkah yang diambil PT KA itu dinilai sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang saat ini tengah menata sistem transportasi di Ibu Kota. Salah satu strateginya dengan menerapkan program pelat nomor ganjil-genap. Dampaknya, pemilik kendaraan pribadi akan beralih ke angkutan umum. Sebagai kompensasinya pada transportasi berbasis rel itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta membutuhkan tambahan sekitar 282 rangkaian kereta.
Eva optimistis keinginan Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu bisa dipenuhi dalam kurun waktu dua tahun. Hanya, ia memberi catatan bahwa pengadaan kereta juga memiliki kendala. "Kami juga tergantung dengan ketersediaan barang di negara produsen," ujarnya. Itulah yang menyebabkan target pengadaan kereta kerap tak tercapai, meski modal mencukupi.
Rangkaian kereta pada 2013 diperkirakan akan tiba di Indonesia pada Maret 2013 secara berkala. Satu rangkaian kereta memiliki kapasitas angkut 150-180 penumpang. Ia berharap tak ada kendala pengadaan kereta pada tahun depan agar target pada 2019 bisa tercapai.
M. ANDI PERDANA
Baca juga
Soal MRT, Jokowi Disarankan Bertemu Menhub
Jokowi Akan Sontek Sekolah dan Rumah Sakit Turki
Jokowi Sumbang 2 Ton Beras untuk Korban Kebakaran