TEMPO.CO, Jakarta - Tingkat hunian bangunan perkantoran di kawasan pusat bisnis (central business district/CBD) pada 2012 mencapai 92,9 persen, tertinggi sejak tahun 1990. “Ini adalah rekor tertinggi sejak tahun 1990,” kata Head of Research and Advisory Cushman & Wakefield, Arief Rahardjo, dalam seminar “Jakarta Property Market and Economic Review 2012 and Forecast 2013" di Jakarta, Kamis, 13 Desember 2012.
Perkantoran grade-C mencatatkan nilai hunian tertinggi di pasar perkantoran CBD Jakarta dengan 96,4 persen. Setelah itu diikuti perkantoran grade-B, yaitu 93,9 persen, dan perkantoran grade-A dengan 91 persen.
Arief memprediksi bahwa prospek pasar perkantoran di tahun 2013 akan terus tumbuh walaupun tidak setinggi tahun ini. “Akan mengalami pertumbuhan positif, khususnya dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan makin derasnya arus investasi asing,” Arief mengatakan.
Dia menambahkan, tingkat hunian bangunan perkantoran di kawasan CBD akan terus naik dalam enam bulan pertama tahun 2013. Meningkatnya permintaan akan diikuti oleh kenaikan harga sewa kotor, khususnya tarif layanan (service charge) dan tarif sewa (rental base). “Harga sewa rata-rata diproyeksikan naik 10-15 persen pada 2013,” katanya.
Cushman & Wakefield memprediksi beberapa sektor akan menjadi konsumen bangunan perkantoran pada 2013. Sektor tersebut adalah perbankan, asuransi, keuangan, minyak dan gas, barang konsumen, dan perdagangan.
Sebanyak 40 persen bangunan perkantoran terletak di Jalan Sudirman, 24 persen terletak kawasan Kuningan. Sisanya terletak di Jalan Gatot Subroto (13 persen), Jalan Thamrin (11 persen), Jalan Satrio (6 persen), dan lainnya (6 persen).
Pertumbuhan tingkat hunian bangunan perkantoran, kata Arief, juga akan tumbuh di kawasan non-CBD seperti Jalan TB Simatupang. “Non-CBD juga akan meningkat dengan harga sewa yang setara dengan kawasan CBD.”
Pada kuartal keempat 2012, harga sewa rata-rata bangunan perkantoran naik 4,7 persen menjadi Rp 215.900 per m2 per bulan. Dalam setahun terakhir, harga sewa rata-rata naik 30,1 persen dari Rp 165.960 per bulan. Perkantoran grade-A mencatatkan kenaikan harga sewa tertinggi, yaitu 42,8 persen. Sementara perkantoran grade-B dan grade-C naik 21,4 persen dan 18 persen.
Selama 2012, Cushman & Wakefield mencatat tiga transaksi besar terjadi, yaitu bangunan seluas 10 ribu m2 di Jalan K.H. Mas Mansyur yang disewa oleh sebuah perusahaan minyak dan gas. Bangunan seluas 8 ribu m2 di jalan Prof. Dr. Satrio yang disewa oleh sebuah bank nasional, serta penyewaan bangunan seluas 6 ribu m2 di Casablanca oleh sebuah perusahaan teknologi dan komunikasi.
ANANDA TERESIA