TEMPO.CO, London - Kegagalan Arsenal menembus semifinal Capital One menimbulkan kabar tak sedap di ruang ganti pemain. Berembus kabar, hubungan pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dengan asistennya, Steve Bould, mengalami keretakan.
Arsenal tersingkir dari ajang Capital One setelah tumbang dari tim League Two, Bradford City, lewat drama adu penalti. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal dan tambahan waktu. Setelah laga usai, Wenger diberitakan bersitegang dengan Bould.
"Sepertinya tidak ada banyak komunikasi di antara mereka berdua," kata salah satu sumber di Arsenal, Kamis, 13 Desember 2012. "Ini adalah hal yang memalukan karena semua pemain berada di belakang Wenger, tapi mereka juga menaruh hormat pada Bold."
Bould bergabung dengan Arsenal pada musim panas tahun ini. Pria berkepala plontos itu menggantikan peran dari Pat Rice dan ditugaskan untuk meningkatkan performa lini belakang Arsenal. Kendati begitu, ia tak diberi keleluasaan untuk menjalankan tugasnya itu.
"Bould bekerja untuk mengurusi lini belakang Arsenal sebelum musim 2012/2013 ini di mulai. Tapi dia tak mendapatkan sesi pelatihan yang banyak," ujar sang sumber. "Wenger tetap memegang kendali penuh atas segala sesuatu."
Permasalahan ini pun menarik perhatian bekas gelandang Arsenal, Stewart Robson. Menurut Robson, Wenger adalah pelatih bertangan besi. "Wenger punya ego yang besar karena dia seorang diktator," katanya. "Ia juga tak mengizinkan Bold buat melakukan tugasnya."
THE SUN | SINGGIH SOARES TONCE
Berita Terpopuler:
Gaji Tak Dibayar, Dua Pemain Asing Satroni PSSI
Dua Pemain Asing Mengadu ke PSSI
Cristian Gonzales Akhirnya Berlabuh di Arema LSI
Van Persie Timba Ilmu dari Pemain Muda MU
Falcao Kehilangan Kata-kata Usai Cetak 5 Gol