TEMPO.CO, Jakarta -- Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku tak kaget setelah dipecat dari posisi Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Menurut dia, otak pelengseran dirinya dari jajaran DPP adalah Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Menurut Ruhut, Anas sudah sangat gerah mendengar suara vokalnya menggoyang kursi Ketua Umum sejak tahun lalu. "Anas berkali-kali minta Pak SBY (Ketua Dewan Pembina Partai) untuk pecat saya, tapi beliau selalu menolak," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 13 Desember 2012.
Namun, entah atas dasar dan persetujuan siapa, lanjut Ruhut, DPP memecat dirinya hari ini. Dia mengaku tidak pernah menerima surat pemecatan secara resmi dari partai. "Saya malah tahu dari rekan-rekan dan media," kata dia.
Dengan nada bicara yang tenang dan santai, Ruhut yakin pemecatan ini malah membuat nama Anas semakin terjerembap. Sebab, publik bisa menyimpulkan niat Anas menyingkirkan dirinya. "Mungkin sudah merasa bakal jadi tersangka dia," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, saat Kamis malam, SBY belum mengetahui kabar pemecatan ini. Dia yakin Ketua Dewan Pembina partai berlambang Mercy itu baru tahu kejadian ini besok melalui media massa. "Pada intinya, saya serahkan masalah ini kepada Pak Yudhoyono," kata dia.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa menyatakan pencopotan Ruhut sudah diketok sejak September lalu. Saan membantah ada faktor politis dalam pemecatan Ruhut.
Selain Ruhut, kata dia, ada beberapa nama lain yang ikut digeser dalam kepengurusan pusat. Mereka adalah Andi Nurpati Baharuddin menjadi Kepala Divisi Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Gede Pasek yang menggantikan posisi Andi sebelumnya sebagai Ketua Divisi Komunikasi Demokrat.
INDRA WIJAYA
