TEMPO.CO, Jakarta -- Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Demokrat Saan Mustofa membenarkan bahwa Ruhut Sitompul tak lagi berada di jajaran pengurus. Namun Saan membantah bahwa keputusan ini mendadak.
"Surat keputusan ini sudah sejak September lalu karena kami harus menyerahkan daftar kepengurusan partai ke KPU," kata Saan ketika dihubungi Tempo, Kamis malam, 13 Desember 2012.
Saan mengatakan, informasi mengenai susunan pengurus partai yang baru sudah dimuat di Sistem Informasi Partai Politik Komisi Pemilihan Umum. Namun, menurut Saan, orang tidak terlalu memperhatikan informasi ini sebelumnya. "SK bisa dicek, di Sipol KPU ada. Kalau ada yang bilang baru tahu, berarti tidak pernah cek Sipol KPU," kata Saan.
Saan mengatakan, tak hanya posisi Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika, yang dipegang Ruhut, yang berganti. Saan mencontohkan, Andi Nurpati, yang semula menjabat Ketua Divisi Komunikasi Publik, dalam susunan baru menjadi Ketua Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan LSM. "Ini rotasi, penggantian untuk penyegaran biasa saja. Tapi Ruhut jadi di luar struktur," kata Saan.
Saan mengatakan, setelah kepengurusan berjalan selama dua tahun, DPP melakukan evaluasi. Menurut Saan, evaluasi dan perubahan kepengurusan ini membuat kinerja partai lebih sinergis ke depan. "Hampir dua tahun kepengurusan, tentu kami harus lihat di mana impotensinya," kata Saan.
Selain menggeser sejumlah posisi, Saan mengatakan, posisi-posisi yang kosong juga diisi. Misalnya, posisi Bendahara Umum yang kosong sejak Muhammad Nazaruddin tersangkut kasus hukum, kini diisi Sartono Hutomo. Posisi Wakil Sekretaris Jenderal yang ditinggalkan Angelina Sondakh diisi oleh Nurhayati Ali Assegaf. "Tidak ada modus-modus lain selain penyegaran," kata Saan.
BERNADETTE CHRISTINA