TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengungkapkan, kegiatan-kegiatan terkait pemilihan umum bisa memacu ekonomi tumbuh lebih tinggi di 2013. "Konsumsi domestik dan investasi tetap tinggi dan saya kira ada dorongan dari pemilu sehingga BI meyakini ekonomi masih kuat, tadinya 6,5 persen tapi bisa lebih tinggi," kata Perry di Bank Indonesia, Jumat, 14 Desember 2012.
Kegiatan-kegiatan partai jelang pemilu diperkirakan Perry bakal terasa dampaknya pada perekonomian di kuartal III dan IV tahun depan. Ia pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa menembus 6,5 persen. "GDP masih asessment 6,6 persen karena ada pemilu," ujarnya.
Adapun inflasi diperhitungkan mencapai 4,9 persen atau sesuai target di 2013 yakni 4,5 plus minus 1 persen. Level inflasi ini dengan mempertimbangkan kenaikan tarif dasar listrik yang direncanakan 15 persen dan Upah Minimum Provinsi.
Perry belum bisa memastikan dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi pada inflasi. Pihaknya mengaku masih mengkajinya karena sangat tergantung pada besaran kenaikan harga BBM tersebut. Adapun soal pemberlakuan cukai minuman bersoda, dinilai Perry tak akan berdampak signifikan pada inflasi. "Tidak akan terlalu besar," katanya.
MARTHA THERTINA