Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahun 2013, Indeks Obligasi Naik 9-11 Persen  

Editor

viva

image-gnews
Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Obligasi Negara Ritel Seri ORI009. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar obligasi domestik pada tahun 2013 masih akan menarik bagi para investor lokal maupun asing. Prospek ekonomi Indonesia yang masih tumbuh di atas 6 persen, terkendalinya laju inflasi, serta imbal hasil obligasi domestik yang masih kompetitif menjadi pemikat bagi investor.

Indeks Komposit Obligasi Indonesia (IBPA-ICBX) diprediksi akan naik 9-11 persen pada tahun 2013. “Angka ini memang terlihat konservatif, tetapi cukup relevan di tengah banyaknya ketidakpastian pada tahun depan,” kata Fakhrul Aufa, analis dari Indonesia Bond Price Agency (IPBA).

Aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi domestik sepanjang tahun ini mencapai Rp 49,27 triliun. Kepemilikan investor asing atas obligasi pemerintah hingga 12 Desember lalu mencapai Rp 272,13 triliun, atau sekitar 32,6 persen dari total senilai Rp 834,75 triliun. Dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang hanya mencapai Rp 222,86 triliun atau 30,79 persen dari total Rp 723,6 triliun.

Indeks Komposit Obligasi Indonesia yang menghitung semua potensi keuntungan (ICBX-Total Return Index) sepanjang tahun ini telah naik 11,45 persen ke level 162,43, hingga 12 Desember lalu. Namun, kenaikan ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 21,67 persen.

Indeks Obligasi Pemerintah (GBIX-Total Return Index) hanya naik 11,57 persen ke level 193,77 dari posisi akhir tahun lalu di 173,68. Pada tahun 2010, Indeks Obligasi Pemerintah naik 21,74 persen.

Demikian pula Indeks Obligasi Korporasi (CBIX-Total Return Index) sepanjang tahun ini juga naik 11,04 persen ke 150,04 dibanding posisi akhir tahun 2011 lalu di 135,12. Sedangkan pada tahun sebelumnya naik 14,55 persen.

Imbal hasil (yield) yang bisa mencapai di atas 7 persen masih sangat kompetitif dibandingkan dengan obligasi negara lainnya. Kondisi di Eropa yang masih dilanda resesi akibat krisis utang dan suku bunga Amerika Serikat yang berada di level terendahnya mendekati 0 persen membuat investor tergiur berinvestasi di obligasi domestik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ekonomi global pada tahun depan masih akan diselimuti ketidakpastian, mulai dari masalah Eropa, ekonomi Amerika yang masih rapuh, serta perlambatan ekonomi di kawasan Asia, bisa menjadi hambatan bagi pasar obligasi Indonesia,” katanya.

Dari faktor domestik, wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan tarif daya listrik, serta meningkatnya suku politik menjelang pemilihan umum tahun depan bisa membebani arus investasi ke pasar obligasi. “Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah, bagaimana cara mengatasi agar tidak terjadi lonjakan harga yang dapat memicu lonjakan inflasi saat terjadi kenaikan BBM bersubsidi dan TDL,” dia menuturkan.

Dari sisi permintaan sebenarnya masih cukup bagus. Hal ini terlihat dari penyerapan pasar terhadap penawaran obligasi pemerintah sepanjang tahun ini. Hanya, faktor eksternal yang kurang kondusif membuat kenaikan indeks obligasi pada tahun ini turun dibandingkan dengan tahun 2011.

Kenaikan indeks obligasi tahun ini juga karena adanya pengalihan investasi dari pasar surat utang ke bursa saham, seiring naiknya indeks harga saham ke level tertingginya di 4.375 pada bulan November lalu.

Selain mencari imbal hasil yang tinggi, investor juga mencari tempat yang aman bagi investasinya seperti di Indonesia. Sebab oerekonomian yang ditopang oleh kuatnya konsumsi domestik masih tumbuh.

VIVA B.K.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

45 hari lalu

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate


DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

54 hari lalu

Keuntungan obligasi FR bukan hanya sebagai passive income saja, tetapi keamanannya juga dijamin oleh negara. Simak ulasannya berikut ini. Foto: Canva
DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.


Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Suasana pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2024 di Jakarta, Selasa 2 Januari 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan saat pembukaan perdana perdagangan 2024. IHSG mengalami penurunan sebesar 0,14% atau 5,4 poin ke level 7.266 pada Selasa 2 Januari 2024. Indeks komposit turun ke posisi terdalam 7.245 dari level 7.272 dengan volume transaksi 1,9 triliun saham. Tempo/Tony Hartawan
Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.


Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Ilustrasi menabung atau tabungan. Shutterstock
Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.


Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Logo Waskita. waskita.co.id
Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.


Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Otorita IKN mengkaji skema pembiayaan berupa penerbitan obligasi, sukuk, dan pinjaman untuk mendanai proyek ibu kota baru.
Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.


Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.


Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Ketua Bidang Keuangan, Permodalan, Investasi & Pajak AAJI Simon Imanto (kiri), Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon (tengah), dan Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun (kanan) dalam Pers Kinerja Industri Asuransi Jiwa Semester I-2023 di kantornya, Jakarta pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Irma Aulia Irawan.
Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.


Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Waskita Karya. Istimewa
Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?


Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

14 November 2023

Pasukan Israel menjatuhkan bom  di tengah konflik antara Israel dan Palestina Hamas, di Kota Gaza, 9 November 2023. REUTERS/Mohammed Al-Mas
Obligasi Israel Laris Manis di Luar Negeri Sejak Perang dengan Hamas

Israel menerbitkan surat utang atau obligasi, yang salah satunya untuk mendanai perang dengan Hamas.