TEMPO.CO, Bekasi - Kekhawatiran akan rendahnya partisipasi pemilih dalam pilkada Kota Bekasi benar-benar terjadi. Lembaga survei merilis angka golongan putih (golput) mencapai 51,19 persen, mengalahkan tingkat partisipasi pemilih yang hanya 48,81 persen.
Direktur Eksekutif Citra Publik Indonesia (CPI)-Lingkaran Survei Indonesia Grup (LSI), Hanggoro Doso Pamungkas, mengatakan angka golput menunjukkan rendahnya minat warga dalam pilkada.
"Bisa karena mereka tidak tertarik dan memang ada yang tak mendapat sosialisasi," kata Hanggoro kepada wartawan di Bekasi, Ahad, 16 Desember 2012, atau setelah hasil penghitungan cepat diperoleh.
Sebagai catatan, angka golput tersebut melampaui angka golput pada pilkada Kota Bekasi 2008 lalu. Warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya di kisaran 36 persen dari total pemilih 1,1 juta jiwa.
Tingkat partisipasi itu diperoleh dari 250 TPS sampel yang dihitung CPI-LSI, dengan margin eror 1 persen. "Hasil akhir tingkat partisipasi pemilih tak akan jauh dari angka itu," kata dia.
HAMLUDDIN