TEMPO.CO , Jakarta--Mulutmu harimaumu, kata pepatah lama. Buat Bupati Garut Aceng H.M. Fikri, pepatah itu patut direnungkan. Ketika perceraiannya yang fenomenal dengan seorang gadis di bawah umur pertama kali diungkap media, Aceng dengan enteng menepis, "Ketika membeli tidak sesuai speknya, tentu saya kembalikan."
Ungkapan polos itu menggambarkan dengan jernih tabiat Bupati Aceng. Dia menikahi seorang perempuan yang dijanjikan sebagai perawan tingting. Setelah empat hari, Aceng tak puas, lalu menceraikan istri mudanya cukup dengan pesan pendek.
Begitu kabar ini meluas, publik pun marah. Mulai pedagang bakso sampai presiden, semua berkomentar. Rata-rata menyesalkan mengapa seorang kepala daerah bisa berperilaku seperti itu: melecehkan perempuan, melanggar etika, memberi iming-iming uang untuk mengawini gadis belasan tahun.
Aceng kini sibuk sowan ke mana-mana, menjalin islah dengan orang-orang yang semula dia sepelekan begitu rupa. Lewat pengacara, dia bahkan mengancam menyulut kerusuhan jika digulingkan dari takhtanya. Tapi sudah terlambat. Mulutmu harimaumu.
Sepanjang pekan lalu, jajak pendapat di Tempo.co dan Yahoo! menunjukkan pendapat khalayak yang seragam: Aceng harus meninggalkan kursi bupati. Pendapat itu datang dari 93 persen pembaca kedua situs berita ini. Jadi, sudahlah Aceng. Hasil selengkapnya, lihat Majalah Tempo edisi Senin 17 Desember 2012.
TEMPO
Baca juga:
Alasan Eggy Sudjana Bela Aceng Fikri
Digoyang, Bupati Aceng Siapkan Massa Tandingan
Eggy Sudjana Minta SBY Jangan Urusi Aceng
Bupati Aceng Mundur? Menteri PAN Setuju
Skandal Bupati Aceng Ditiru Anggota DPRD Tasikmalaya