TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kerusuhan Ahad malam, 16 Desember 2012, massa ternyata tidak hanya membakar Pos Polisi Woma, Kabupaten Jayawijaya, Papua, tetapi juga menganiaya seorang anggota Bantuan Polisi (Banpol), Koltinus Itlay. Akibatnya, pria berusia 25 tahun ini menderita luka di kepala.
"Pada kejadian, sekelompok orang yang membawa parang, pisau, dan batu melintas di depan pos polisi. Banpol yang sedang bertugas meredakan amarah massa, namun dikeroyok massa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Senin, 17 Desember 2012.
Boy mengatakan, setelah mengeroyok Koltinus, massa membakar kantor pos polisi yang sedang kosong. Insiden pembakaran ini terjadi sekitar pukul 22.30 WIT. Boy belum mengetahui pasti motif dari pembakaran tersebut. Namun, diduga ada kaitannya dengan tewasnya Hubert Mabel.
Menurut dia, Hubert hendak ditangkap petugas keamanan di Kampung Abusa, Distrik Kurulu, Jayawijaya, pada Ahad pagi. Namun, Hubert bersama keempat rekannya berusaha melawan dan menyerang petugas. "HM ini diduga kuat sebagai pelaku penyerangan Polsek Perime," kata Boy. Adapun dua rekan Hubert berhasil ditangkap, dan dua orang lagi kabur.
Pada 27 November lalu, kelompok sipil bersenjata menyerang Markas Kepolisian Sektor Perime, Kabupaten Lani Jaya, Papua, yang menewaskan tiga personel polisi. Ketiganya adalah Kepala Polsek Perime Inspektur Satu Rolti Takubesi, Brigadir Satu Jefry Rumkorem, dan Brigadir Satu Daniel Makuker.
Baca Juga:
Boy mengatakan, setelah insiden pembakaran tersebut, kondisi keamanan mulai kondusif. "Kepolisian masih berjaga-jaga dan sedang menyelidiki kasus ini."
RUSMAN PARAQBUEQ