TEMPO.CO, Surakarta - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mulai 2013 kembali mewajibkan mahasiswa mengikuti kuliah kerja nyata (KKN). UNS terakhir kali menyelenggarakan kuliah kerja pada 2001.
“Setelah itu, tidak ada lagi KKN karena dianggap merepotkan masyarakat. Tapi kini kami hidupkan lagi,” ujar Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS, Darsono, Senin, 17 Desember 2012.
Menurut dia, selama tidak ada kuliah kerja, UNS tidak punya kesempatan membantu masyarakat dengan inovasi yang diperoleh di kampus. “Padahal KKN untuk mendekatkan UNS dengan masyarakat,” katanya. Pelaksanaan kuliah kerja dimulai pada 2013, yang akan diikuti mahasiswa angkatan 2011. “Mahasiswa tahun ketiga yang bisa ikut KKN.”
Dia menjelaskan, model kuliah kerja tahun depan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kali ini UNS lebih dahulu akan memetakan persoalan masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya. “Sehingga mahasiswa yang diterjunkan tidak asal datang, tapi sudah membawa solusi pemecahan masalah,” ujar Darsono.
Mulai Januari 2013, tim Unit Pengelolaan Kuliah Kerja Nyata akan berkeliling ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat untuk mengetahui kondisi masyarakat dan masalah yang dihadapi sekaligus merumuskan solusi. “Persoalan tersebut digodog dan dirumuskan dalam konsep KKN,” katanya.
Dia menargetkan, akhir semester ini, pemetaan sudah selesai dilakukan. Dengan demikian, semester depan, kuliah kerja dapat kembali dijalankan. Untuk mahasiswa angkatan 2011, dia memperkirakan ada 4.200 mahasiswa yang wajib ikut kuliah kerja.
Sementara itu, mahasiswa UNS, Toma Patriot Tama, mendukung penyelenggaraan kembali kuliah kerja. Dia menilai kuliah kerja dapat melatih kemandirian mahasiswa dan belajar berinteraksi dengan masyarakat. “Nantinya mahasiswa juga kembali ke tengah masyarakat,” ujar Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UNS Surakarta ini.
Tapi dia meminta UNS tidak memungut biaya program kuliah kerja kepada mahasiswa. “Saya meminta biaya penyelenggaraan KKN sudah termasuk dalam biaya kuliah yang selama ini dibayarkan,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO