TEMPO.CO, Putrajaya-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak menyinggung masalah penghinaan terhadap mantan Presiden Habibie saat konferensi pers bersama dengan PM Malaysia Najib Razak di Putrajaya Selasa 18 Desember 2012 petang kemarin.
Namun dalam konperensi pers tanpa tanya jawab itu, baik presiden mau pun PM Malaysia mengakui masih ada ganjalan-ganjalan hubungan kedua negara yang harus segera diselesaikan. "Masih ada sejumlah isu yang akan ditangani tersendiri agar bisa diselesaikan dengan baik," kata SBY yang mendapat giliran berbicara setelah PM Najib.
Kedua pemimpin pemerintahan ini bertemu di kantor PM Malaysia di Putrajaya dalam forum Pertemuan Konsultasi Tahunan Indonesia – Malaysia. Forum ini merupakan forum pertemuan tertinggi dalam hubungan bilateral kedua negara. Melalui mekanisme ini, diharapkan kedua kepala pemerintahan/negara dapat membahas perkembangan kerja sama bilateral di berbagai bidang, pasca Konsultasi Tahunan sebelumnya di Lombok pada Oktober 2010.
Isu penghinaan terhadap Habibie adalah salah satu isu yang diharapkan dibicarakan dalam pertemuan ini, selain isu mengenai kekerasan terhadap TKI oleh pihak Malaysia. Sebelumnya, saat menonton pemutaran perdana film Habibie dan Ainun, Senin 17 Desember 2012, Yudhoyono mengatakan bahwa isu soal penghinaan itu akan dia angkat dalam kunjungan ke Malaysia.
Dalam pertemuan dengan PM Malaysia, presiden didampingi sejumlah menteri. Mereka antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.
Sebelum pertemuan bilateral itu, SBY dan Najib Razak melakukan pertemuan empat mata. Todak dijelaskan apa isi pertemuan ini.
DP
