TEMPO.CO, Surakarta - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku perusahaan pengelola terminal petikemas Semarang memperkirakan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dapat meningkat 6 persen tahun ini dibanding pencapaian tahun lalu.
Asisten Senior Manager Bina Pelanggan PT Pelindo III, Daru Wicaksono mengatakan tahun lalu arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mencapai 427 ribu TEUs yang terdiri dari 227 ribu TEUs ekspor dan 199 ribu TEUs impor. “Angka itu meningkat 10 persen jika dibandingkan pencapaian di 2010 sebesar 384 ribu TEUs,” katanya saat sosialisasi terminal petikemas Semarang di Surakarta, Selasa, 18 Desember 2012.
Sedangkan untuk tahun ini, hingga Oktober tercatat sudah mencapai 378 ribu TEUs. Dia optimistis hingga akhir 2012 dapat menyentuh angka 454 ribu TEUs. Apalagi sudah ada pembukaan rute pelayaran domestik Semarang-Banjarmasin sejak 26 Oktober lalu.
Dalam kesempatan yang sama, Manajer Operasional PT Pelindo III Cabang Terminal Petikemas Semarang, Edy Sulaksono menilai peluang terminal petikemas Semarang untuk berkembang masih terbuka lebar. Sebab belum semua eksportir dari Jawa Tengah mengirim barangnya lewat Semarang.
“Padahal sejak 2001 kami lebih fokus menggarap rute internasional daripada rute domestik,” ujarnya. Rute internasional yang dilayani adalah ke Malaysia, Singapura, Filipina, Taiwan, Cina, Jepang, Amerika, Eropa, dan Afrika.
Menurut dia, dalam sebulan ada 40-45 kapal yang berangkat, dengan 80 persen di antaranya feeder service ke Singapura dan dilanjutkan ke negara tujuan akhir dan sisanya direct service.
Dia mengatakan ada peluang meningkatkan arus petikemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Yaitu dengan mendorong eksportir asal Jawa Tengah untuk mengekspor lewat Semarang.
Menurut hasil penelitian Universitas Diponegoro, ada eksportir asal Boyolali, Jepara, Rembang, dan Semarang yang memilih mengirim melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kemudian sebagian eksportir dari Cilacap, Pemalang, Rembang, dan Tegal mengirim lewat Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Komoditas ekspor yang dikirim seperti benang, rumput laut, pupuk, garmen, minyak rambut, sarden, lilin, kaca fiber, dan biji plastik. Pilihan untuk pelabuhan ekspor dipengaruhi biaya pengiriman, kemudahan pengurusan dokumen, kecepatan pelayanan di pelabuhan, dan kemudahan transportasi.
Edy mengatakan Terminal Petikemas Semarang didukung fasilitas yang memadai. Seperti memiliki terminal seluas 20 hektare, peralatan bongkar muat seperti container crane, dan pengurusan dokumen hanya 3 menit per kontainer. “Saat ini kami juga sedang menambah dermaga sepanjang 105 meter, menambah lapangan penumpukan 5,3 hektare, dan menambah container crane,” ujarnya.
Semua fasilitas itu bisa dinikmati mulai 2014. Dia berharap dengan fasilitas dan kemudahan itu, eksportir asal Jawa Tengah lebih memilih mengirim barang lewat Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
UKKY PRIMARTANTYO