TEMPO.CO, Jakarta - Selama sebulan terakhir, warga Rusia memburu lilin dan korek api, garam, serta obor. Mereka bersiap-siap menghadapi akhir dunia pada Jumat, 21 Desember 2012, berdasarkan berakhirnya kalender suku Maya.
Kepanikan juga terjadi di kota tambang minyak Novokuznetsk. Warganya memborong garam sebulan terakhir. “Sebanyak 60 ton dibeli hanya dalam sepekan,” kata Yelena Zuyeva, pegawai kota, pekan lalu melalui situs administrasi setempat. “Hari ini semua perusahaan perdagangan bekerja dan mempersiapkan berbagai tingkat aktivitas pembelian.”
Reaksi warga Rusia ini mendorong pemimpin Republik Cek, Ramzan Kadyrov, memberikan tanggapan perihal kiamat 2012. Ia ikut menenangkan massa sebagaimana dilakukan oleh petugas pemerintahan Rusia, pendeta, dokter, dan psikiater. "Orang membeli lilin dan mengatakan akhir dunia datang,” kata Kadyrov dalam situs resminya pekan lalu. "Tak adakah yang menyadari, kala akhir dunia, lilin tak akan membantu mereka?”
Dalam forum online, orang berbagi tip mengenai makanan yang harus disiapkan setelah populasi manusia habis pada Jumat mendatang. "Jika saya tidak salah, Rusia membuat semua produk makanan yang kaya berbagai jenis vitamin," tulis Yelena Portnenkova dalam forum How to live? What to eat? di VKontakte, laman Facebook versi Rusia. "Memenuhi garasi dengan aneka makanan tidak hanya sia-sia, tapi juga berbahaya. Jika kiamat datang, lalu muncul orang lapar, marah, dan mengerikan yang akan mendatangi garasi Anda, hanya mengira ada sesuatu di sana.”
Pemerintah Rusia sampai membuat seruan agar ketakutan warga mereda. Vladimir Puchkov, Menteri Kondisi Darurat Rusia, meminta warganya untuk tenang. Wakilnya, Sergei Anikeyev, menambahkan, "Kami tidak percaya kiamat dunia itu terjadi." "Tapi kami siap membantu orang dalam kondisi bahaya."
Kiamat ini diyakini terjadi mengacu pada akhir kalender Maya pada 21 Desember 2012. Walaupun berbagai kalangan, termasuk tetua suku Maya, menegaskan akhir kalender Maya tak berarti akhir dunia.
GUARDIAN | WANTO