TEMPO.CO, Lampung - Separuh badan Jalan Lintas Timur Sumatera di Desa Bujungtenuk, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, ambles sedalam tiga meter. Akibatnya arus lalu lintas dari Lampung menuju Sumatera Selatan dan sebaliknya dialihkan ke Jalan Lintas Tengah. “Badan jalan tidak kuat menahan guyuran hujan yang terjadi sejak kemarin,” kata seorang warga Bujungtenuk, Juldin, Rabu, 19 Desember 2012.
Lubang di badan jalan selebar empat meter dan panjang lima meter itu kini sudah dipasangi garis polisi. Dua petugas lalu lintas ditempatkan di lokasi jalan yang rusak untuk mengatur kendaraan yang hendak melintas.
“Hanya bisa dilalui kendaraan pribadi. Truk dan kendaraan berbadan besar tidak bisa lewat,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Lampung, Ajun Komisaris Besar Sulistyaningsih.
Sulistyaningsih menjelaskan bahwa untuk menuju Sumatera Selatan dan provinsi lainnya. Arus lalu lintas dialihkan mulai dari Terbanggi Besar untuk kemudian ke Jalan Lintas Tengah melalui Kotabumi.
Kendaraan yang sudah terjebak di Jalan Lintas Timur Menggala akan dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. Pengalihan arus lalu lintas itu membuat waktu tempuh menjadi lebih lama sekitar dua jam jika dibandingkan dengan melalui Jalan Lintas Timur Sumatera.
Sementara itu, Jalan Lintas Barat Lampung yang menghubungkan Lampung-Bengkulu juga putus total akibat ambles dan terendam banjir. Lokasi ambles terletak di Desa Mandiri Sejati, Kecamatan Krui Selatan, Lampung Barat. Jalur Lampung Barat ke Kabupaten Tanggamus juga terputus.
Bupati Lampung Barat, Mukhlis Basri, mengatakan jalan yang berada di tepi laut itu kini sudah berubah seperti sungai dengan lebar 30 meter. Amblesnya jalan disebabkan hujan deras yang mengguyur daerah itu dalam dua hari terakhir.
”Sejumlah rumah rusak dan terendam banjir. Untuk sementara kami berupaya membuka akses warga kerena ada satu kecamatan yang berada di dua titik jalan yang ambles,” ucapnya.
NUROCHMAN ARRAZIE