TEMPO.CO, Damaskus - Bentrok antara pemberontak dan pasukan bersenjata asal Palestina loyalis Presiden Bashar al-Assad berlanjut hingga di kamp pengungsi Palestina, di Yarmouk, dekat Damaskus.
Warga di kamp Yarmouk mengatakan, sejumlah mortir mendarat di rumah tetangganya, Selasa, 18 Desember 2012, serta gaung suara tembakan senjata api terdengar di kawasan tersebut.
Penduduk setempat menjelaskan, di kamp pengungsi tak ada pasukan pemerintah Suriah. Pertempuran hanya melibatkan para pejuang pemberontak dengan sejumlah pria bersenjata dari Komando Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP-GC).
Para aktivis menerangkan, jet-jet tempur membombardir kawasan. Sedangkan siaran melalui media online menampilkan gambar kepulan asap membumbung tinggi ke langit seusai serangan. Dalam peperangan di kamp pengungsi, pasukan pemerintah dikerahkan di luar kamp, mereka mencegah siapa pun memasuki area tersebut.
Ketegangan meningkat setelah penyerbuan pasukan pemerintah, yang menewaskan sedikitnya delapan orang, pada Ahad, 16 Desember 2012. Untuk mencegah korban, puluhan ribu warga menghindari kekerasan di kawasan seluas 2,1 hektare.
"Perkiraan konservatif kami, setidaknya 50 persen warga yang tinggal di pingggiran Yarmouk meninggalkan kawasan tersebut. Mereka mengungsi ke kawasan lain di Damaskus, sekolah-sekolah UNRAWA, dan hidup bersama-sama," kata Samio Mshasha, juru bicara United Nations Relief and Works Agency (UNRWA).
Sekitar 150 ribu warga Palestina terdaftar sebagai pengungsi di kawasan Yarmouk, setelah Suriah kehilangan wilayahnya di Dataran Tinggi Golan karena dicaplok Israel.
AL JAZEERA | CHOIRUL