TEMPO.CO, Yogyakarta - Jagang atau parit yang mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta akan dibuka pada 2013. Pembukaan jagang itu adalah upaya Pemerintah Provinsi DIY mengembalikan bangunan cagar budaya seperti bentuk semula. “Memang tidak semua jagang kami buka, tapi hanya sebagian. Itu sebagai contoh,” ujar Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY, Nursatwika, Selasa, 18 November 2012.
Dia mengatakan, pembukaan sebagian jagang itu untuk menunjukkan kepada publik bentuk asli bangunan cagar budaya kawasan beteng. Sebelumnya akan dilakukan studi untuk menentukan jagang yang akan dibuka kembali. “Karena sudah banyak bangunan di sekitar beteng keraton,” kata Nursatwika.
Upaya mengembalikan bangunan cagar budaya pada bentuk semula telah dimulai dengan peresmian jagang Benteng Vredeburg kemarin. Jagang yang dibuka di sisi selatan dan utara di jembatan yang menjadi pintu masuk beteng. Jagang diisi air yang terlihat keruh dan tak mengalir. “Parit itu ada ikannya. Lele, juga nila,” kata tukang parkir Benteng Vredeburg, Ujang, kepada Tempo.
Sebelumnya jagang ditutup tanah yang ditanami rerumputan. Jagang sepanjang 100 meter, lebar 12 meter, dan kedalaman 1,5 meter itu dikeruk dengan biaya Rp 1,7 miliar. Jagang itu sejatinya mengelilingi Benteng Vredeburg sedalam 7 meter. “Kami tidak mengeruk sampai 7 meter karena akan merusak situs di bawahnya,” kata Nursatwika. Pada masa kolonial Belanda, jagang itu merupakan bagian dari pertahanan.
Aktivis Jogja Heritage Society Dharma Gupta menyatakan, tantangan pengembalian bentuk benteng seperti aslinya adalah dana ganti rugi. Lantaran banyak lokasi di sekitar benteng yang dihuni warga. “Buat saja aturan warga boleh tinggal di kawasan beteng hingga meninggal dunia. Setelah itu, ya kembali ke Keraton, karena itu tanah Keraton,” kata Dharma.
Menurut dia, minimal peraturan itu berupa peraturan gubernur sehingga bisa memberi kepastian kapan pembukaan jagang. “Kalau negosiasi, tidak ada kepastian waktunya,” kata Dharma. Menurut Dharma, yang akan dibuka nantinya adalah jagang di kawasan Alun-Alun Selatan.
PITO AGUSTIN RUDIANA