TEMPO.CO, Tasikmalaya - Kepolisian Resor Tasikmalaya, Jawa Barat, menggelar penyelidikan intelijen untuk mengantisipasi kemungkinan teror di wilayah Kota Tasikmalaya. "Ini sebagaimana diinstruksikan Kapolri dan Kapolda (Jabar). Kita gelar upaya-upaya penyelidikan intelijen," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Besar Iwan Imam Susilo SIK, usai apel pengamanan Natal dan tahun baru di Mapolres, Jumat, 21 Desember 2012.
Penyelidikan intelijen, kata dia, bukan hanya digelar di tingkat polres, tetapi juga hingga ke polsek-polsek. Selain itu, kata Iwan, pihaknya juga mengantisipasi peredaran narkoba dan minuman keras. "Sebagaimana yang diharapkan ulama, agar jangan sampai peringatan Natal dan tahun baru diwarnai adanya pesta miras, apalagi narkoba," kata Iwan.
Demi menjaga agar peringatan Natal dan tahun baru tetap kondusif, Iwan meminta dukungan dari masyarakat sehingga perayaan Natal dan tahun baru dapat dilaksanakan dengan aman, tertib, dan kondusif. "Kita harapkan dukungan dari masyarakat.”
Saat ditanya apakah polisi akan memeriksa dan menjaga ketat gereja, Iwan menjelaskan bahwa pemeriksaan dan penjagaan gereja merupakan protap Polri. Sebelum misa Natal, polisi akan mensterilkan gereja dan menjaga keamanan di gereja. "Ini tugas kami," Iwan menegaskan. Personel yang diturunkan pada perayaan Natal, sebut Iwan, ada 584 orang. Mereka akan menjaga 18 gereja. "Tetapi kita tidak hanya amankan gereja saja.”
Di Solo, lebih dari seribu personel petugas keamanan dari kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia unjuk kekuatan dengan berkeliling Kota Surakarta, Jumat, 21 Desember 2012. Selain mengendarai sepeda motor, mereka juga menggunakan sejumlah truk serta kendaraan yang dilengkapi dengan senjata serbu.
Show of force itu dilakukan usai pelaksanaan gelar pasukan jelang Natal dan tahun baru di Lapangan Kottabarat, hari ini. Selain aparat keamanan, gelar pasukan itu juga diikuti oleh sejumlah satuan tugas dari berbagai organisasi masyarakat.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Didiek S Triwidodo, mengatakan bahwa Solo termasuk kota yang mendapatkan perhatian dalam pengamanan. "Kota Solo, Semarang, dan Purwokerto memang menjadi perhatian kami," katanya.
Hanya saja, dia menolak anggapan bahwa pengamanan itu dilakukan terkait aksi teror yang berulang kali mengguncang Kota Solo. Menurut dia, aktivitas masyarakat di tiga kota itu lebih tinggi dibanding daerah lain lantaran masuk kategori kota besar.
Meskipun demikian, dia menyebutkan bahwa polisi akan memperkuat pasukan di pos-pos pengamanan yang ada di Solo. Sebab, beberapa waktu terakhir, pos polisi di Solo justru sering menjadi sasaran aksi teror.
Selama ini, polisi yang bertugas di pos polisi tidak dilengkapi senjata lantaran hanya bertugas mengatur lalu lintas. "Menjelang Natal dan tahun baru, mereka kami persenjatai," katanya. Bahkan, pihaknya juga akan mengikutsertakan personel TNI untuk berjaga di pos-pos polisi.
CANDRA NUGRAHA | AHMAD RAFIQ
Berita terpopuler lainnya:
Kiamat Datang, Obama Sembunyi di Gunung Ini
Menelisik Kejanggalan Tabungan Angie
Matahari Akan Meledak Besok? NASA Kewalahan Jawab