TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan bencana alam gempa bumi yang terjadi di Tana Toraja, Sabtu pagi, 22 Desember 2012, pada pukul 09.04. Gempa bumi berskala 5 skala Richter ini berada di 2,85 Lintang Selatan dan 119,69 bujur timur. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Lokasinya 10 kilometer barat daya Toraja Utara, Sulawesi Selatan, atau sekitar 38 kilometer barat laut Tana Toraja, Sulawesi, di kedalaman 10 kilometer.
Menurut BNPB, pusat gempa berada di daratan. Gempa dirasakan cukup keras oleh masyarakat di sekitar. Berdasarkan analisis peta guncangan gempa, gempa berskala hingga IV-V (ringan-sedang) pada daerah sekitar pusat gempa.
Sutopo mengatakan, belum ada laporan korban maupun kerusakan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Toraja Utara hingga saat ini.
Data BNPB menyebutkan, wilayah Indonesia memang rawan gempa. Sumber gempa tektonik di Indonesia, yaitu dari zona subduksi, sesar di daratan, maupun di bagian luar zona subduksi. Ketiga sumber gempa tersebut dapat menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Selama Januari hingga 10 Desember 2012, terdapat sekitar 363 gempa bumi dengan magnitude lebih-kurang 3,6 SR. Gempa besar terjadi 7,4; 8,1 dan 8,3 SR, tetapi tidak merusak karena berada di bagian luar dari daerah pertemuan lempeng (outer rise earthquake) dan berada pada dalam yang besar.
Selama periode ini, terdapat sekitar 11 kejadian gempa merusak yang umumnya terjadi di darat. Jumlah korban dan kerusakan akibat gempa selama tahun 2012 sebanyak 17 orang meninggal, 559 orang mengungsi, dan 3.615 rumah rusak. Dari 3.615 rumah rusak, 641 di antaranya rusak berat, 675 rusak sedang, dan 2.299 rusak ringan.
DAVID PRIYASIDHARTA
Berita Lainnya:
Gempa 6 Skala Richter Guncang Banggai
Ini Sejumlah Gempa Besar di Jepang
Dugaan Sesar Aktif di Selat Sunda Masih Diteliti
Evakuasi Korban Longsor Tasikmalaya Dihentikan
Korban Longsor Tasikmalaya Terjepit Batu