TEMPO.CO, Surabaya -- Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Tri Maryanto meminta masyarakat tidak khawatir terhadap isu akan adanya aksi teror bersamaan dengan perayaan Natal 2012. Menurut Tri, polisi sudah mengantisipasi isu-isu semacam itu sejak jauh-jauh hari.
"Kami sudah menyiapkan alat-alat deteksi bom serta menyebar anggota ke tempat-tempar rawan. Kami tak segan melakukan tembak ditempat terhadap penjahat yang mengacau Natal," kata Tri, Senin, 24 Desember 2012.
Tri menambahkan, isu adanya sejumlah orang yang telah meminta restu kepada amir Jamaah Ansharut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir untuk melakukan teror di hari Natal sudah dia dengar. Bahkan, menurut Tri, isu itu juga menyebutkan bahwa bila gagal mengebom gereja, pelaku teror akan ganti menyasar pusat perbelanjaan.
Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Tri telah bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia dan Barisan Ansor Serbaguna dalam pengamanan Natal di Surabaya. Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya sendiri, kata Tri, telah menyiagakan tak kurang dari 2.142.000 personel. "Ada 25 pos penting yang kami jaga," ujar dia.
Sebelumnya, dalam gelar Operasi Lilin Semeru 2012 pada Jumat pekan lalu, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Hadiatmoko mengatakan bahwa polisi akan fokus mensterilkan 2.012 gereja di seluruh Jawa Timur sejak H -1 Natal. "Ada 11.037 personel polisi yang kami siagakan se-Jawa Timur," kata Hadiatmoko.
Menurut Hadiatmoko, di setiap gereja tersebut, polisi akan berjaga di ring tiga. Adapun ring satu dan ring dua menjadi tanggung jawab pengamanan internal gereja sendiri. "Saya akan mengecek sendiri pos-pos pengamanan tersebut," kata Hadiatmoko.
KUKUH S WIBOWO