TEMPO.C0, Surabaya - Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur mengerahkan tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke lokasi bencana banjir di Kabupaten Tuban. Informasi awal yang diperoleh, banjir bandang terjadi di Parengan Tuban. Menurut, Tagana masih melakukan pendataan di lokasi.
"Informasinya memang ada banjir bandang di Parengan. Tapi Tagana masih melakukan pendataan, kita belum tahu informasi lengkapnya," kata Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Sudjono, Selasa 25 Desember 2012.
Banjir merendam sedikitnya 200 rumah penduduk di empat desa di Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Banjir menyusul hujan deras yang mengguyur Tuban dan Bojonegoro selama dua hari sejak Senin kemarin. Empat desa yang digenangi banjir, yaitu Desa Mandirejo, Bogorejo, Kapu, dan Tuwiri Wetan.
Sejumlah jalan antar-desa terputus akibat genangan air yang mencapai lutut orang dewasa. Banjir berasal dari bukit kapur dari sebelah selatan kecamatan di sebelah barat Kota Tuban tersebut. Bukit kapur yang berada di Kecamatan Montong dan sekitarnya mulai gundul akibat penebangan hutan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan belum mendapat informasi lengkap. Ia beralasan Badan Penanggulangan Bencana Daerah belum terbentuk di Tuban. "Malah Humas Kesbanglinmas tidak tahu kalau ada banjir bandang. Sementara BPBD Jawa Timur juga baru cari informasi," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp 50 milyar untuk penanggulangan bencana. Anggaran tak terbatas juga disiapkan untuk mengantisipasi bencana yang terjadi selama musim penghujan. Dinas Sosial juga telah mengerahkan 1.719 personel Tagana dan 654 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan yang disebar ke daerah-daerah rawan bencana seluruh Jawa Timur.
AGITA SUKMA LISTYANTI (SURABAYA) | SUJATMIKO (TUBAN)