TEMPO.CO, Bogor - Meski sudah menggelar kebaktian malam Natal, Selasa, 24 Desember 2012, di rumah seorang warga secara sembunyi-sembunyi, jemaat Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin belum juga bisa menunaikan ibadah dengan tenang. Misa mereka tetap diawasi sekelompok orang dengan tindak-tanduk mencurigakan.
Reporter Tempo turut menghadiri misa Natal GKI Yasmin di sebuah rumah yang dirahasiakan di kawasan Bogor, bersama sejumlah jurnalis lain. Sejumlah pegiat hak asasi manusia juga hadir. Tampak Komisioner Komisi Nasional Perempuan Andy Yentriani dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta Febionesta.
"Tadi ada sekelompok orang berjubah yang lewat di depan rumah," kata seorang jemaat GKI Yasmin, Jayadi Damanik, di lokasi kebaktian. Keempat orang berjubah itu mengendarai dua sepeda motor. Mereka memperlambat laju kendaraan persis di depan rumah tempat kebaktian.
Sejak bangunan gereja disegel Pemerintah Kota Bogor, jemaat GKI Yasmin memang harus menggelar kebaktian mingguan di rumah warga. Itu pun tak terbebas dari intimidasi. Kadang, massa anti-GKI Yasmin berhasil menemukan lokasi mereka. "Kadang mereka berhasil mendeteksi, kadang tidak," kata Jayadi.
Pada misa malam Natal, ada 70 jemaat yang terlihat khusyuk beribadah selama kurang lebih dua jam. Kebaktian malam Natal dipimpin Penatua Alexander Paulus.
PRIHANDOKO