Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kian Lama Embrio Dirawat di Tabung Bayi Kian Berat  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Seorang perawat menggendong seorang bayi yang baru dilahirkan pada 12 Desember 2012 di ruang perawatan bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva Medan, Sumut, Rabu (12/12). ANTARA/Septianda Perdana
Seorang perawat menggendong seorang bayi yang baru dilahirkan pada 12 Desember 2012 di ruang perawatan bayi Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva Medan, Sumut, Rabu (12/12). ANTARA/Septianda Perdana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cara penyiapan embrio melalui fertilisasi in vitro dapat mempengaruhi ukuran bayi yang lahir. Studi baru dari Finlandia menunjukkan bahwa embrio yang menghabiskan waktu relatif lama dalam sebuah kultur (sekitar 5-6 hari) sebelum dipindahkan ke rahim ibu, lebih mungkin dilahirkan dalam ukuran lebih berat dari normal dibandingkan embrio dengan waktu singkat dalam kultur (2-3 hari).

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bayi yang lahir sebagai hasil perawatan IVF (In Vitro Fertilisation) berada pada tingkat risiko kelahiran bayi prematur dan berat bada lahir rendah. Beberapa penelitian telah memperlihatkan efek lama waktu perawatan embrio dalam kultur dengan berat lahir bayi.

Dalam studi tersebut, peneliti di Universitas Helsinki menganalisis informasi dari 1.079 bayi tunggal yang lahir setelah ibu mereka menjalani IVF. Selama IVF, telur dari ibu yang dibuahi di laboratorium dibiarkan tumbuh dalam kultur selama 1-6 hari sebelum embrio tersebut dipindahkan ke rahim ibu.

Para peneliti Helsinki menentukan persentase bayi yang dilahirkan memiliki berat badan normal, berat badan kecil untuk usia kehamilan atau berat badan besar menurut usia kehamilan. Umumnya, data yang diperoleh adalah 10 persen bayi yang lahir kecil untuk usia kehamilan, 10 persen bayi lahir besar, dan 80 persennya berberat badan normal. Berat rata-rata bayi dalam penelitian ini adalah 7,7 kilogram.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Embrio yang dikultur selama 2-3 hari menjadi bayi berukuran kecil dan besar masing-masing sekitar 10 persen. Tetapi, di antara embrio yang berada dalam kultur selama 5-6 hari ternyata sekitar 19 persen bayi yang dilahirkan berukuran besar.

Bayi berukuran kecil saat dilahirkan kemungkinan berisiko terhadap komplikasi seperti gula darah rendah dan syaraf. Sedangkan bayi berukuran besar dapat berisiko obesitas saat dewasanya nanti. Studi ini dipublikasikan pada jurnal Human Reproduction pada Desember ini.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.