Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemulung Ragu Janji Jokowi-Ahok

image-gnews
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Janji Pemerintah DKI Jakarta yang akan menggaji Pemulung di bantaran kali masih ditanggapi pro dan kontra. Ada sejumlah Pemulung mengaku senang dengan rencana itu karena mereka akan mendapatkan penghasilan tetap. Sementara pemulung lainnya justru pesimistis dengan janji duet Jokowi-Ahok. "Yang benar aja mas, masak kita bakal digaji. Jangan banyak janji deh," kata Watno, Senin, 24 Desember 2012.

Watno mengaku dari hasil kerjanya mencari plastik bekas dipinggiran kali Jeling, Banjir kanal barat, setiap hari bisa membawa pulang uang bersih sekitar Rp 30-40 ribu. Pendapatannya akan semakin berlipat bila kali meluap atau usai musim hujan. "Saya percaya gak percayalah yang gituan (sistem gaji). Kalau emang benar ya silakan saja."

Ditanya gaji ideal yang diharapkan dari pemerintah, dia menjawab diatas Rp 2 juta. "Kita juga perlu kejelasan seperti apa kerjanya. Kalau gaji aja gak jelas sementara kami harus kerja non stop, itu yang takutnya."

Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Muniarto, 40 tahun. Dia justru sangat mendukung rencana itu segera direalisasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Menurut Muniarto langkah pemprov DKI Jakarta sangat tepat untuk meningkatkan daya guna para pemulung yang menyebar di ibu kota. Selama ini menurut Muniarto sebagian besar pemulung tidak memiliki penghasilan yang tetap sehingga kerjanya juga terbilang ala kadarnya.

"Saya setuju sekali mas, disini saja kami ada orang 4. Kalau musim banjir jumlahnya akan semakin banyak. Ya maunya segerala direalisasikan agar kami ini semakin giat," kata Muniarto, Pemulung yang mengais rejeki dari tumpukan sampah yang mengalir dibawah Fly Over kali Jeling, jalan KH Hasyim Ashari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada hari-hari biasa, Muniarto, 40 tahun, bisa membawa pulang uang bersih Rp 40-50 ribu. Uang tersebut ia serahkan pada keluarganya yang tinggal tak jauh dari tempat ia mencari nafkah. Ditemui Senin siang, Muniarto optimisiti hari ini ia akan mendapatkan penghasilan lebih bila dibandingkan dengan hari biasa.

"Karena sepertinya hari ini air semakin tinggi ini, biasanya sampah dari atas akan banyak yang nyangkut di sela-sela pipa gas dan tiang jembatan," ujar Muniarto. Diakui oleh Muniarto minimnya tenaga pembersih sampah di pinggiran kali membuat sampah kerap menumpuk disepanjang aliran dan menyumbat laju air dari atas.

Belum lama ini Pemerintah DKI Jakarta berencana merekrut tenaga kerja yang akan menjaga kebersihan sepanjang kali. Salah satu yang akan dimanfaatkan adalah para Pemulung. Pendayagunaan tenaga pencari barang bekas atau Pemulung dinilai tepat untuk menjaga kebersihan bantaran kali. Selain akan mendapatkan penghasilan tetap dari Pemprov DKI Jakarta, nantinya Pemulung juga akan mendapatkan hasil tambahan dari menjual barang bekas.

PARLIZA HENDRAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.