TEMPO.CO, Jakarta--Janji Pemerintah DKI Jakarta yang akan menggaji Pemulung di bantaran kali masih ditanggapi pro dan kontra. Ada sejumlah Pemulung mengaku senang dengan rencana itu karena mereka akan mendapatkan penghasilan tetap. Sementara pemulung lainnya justru pesimistis dengan janji duet Jokowi-Ahok. "Yang benar aja mas, masak kita bakal digaji. Jangan banyak janji deh," kata Watno, Senin, 24 Desember 2012.
Watno mengaku dari hasil kerjanya mencari plastik bekas dipinggiran kali Jeling, Banjir kanal barat, setiap hari bisa membawa pulang uang bersih sekitar Rp 30-40 ribu. Pendapatannya akan semakin berlipat bila kali meluap atau usai musim hujan. "Saya percaya gak percayalah yang gituan (sistem gaji). Kalau emang benar ya silakan saja."
Ditanya gaji ideal yang diharapkan dari pemerintah, dia menjawab diatas Rp 2 juta. "Kita juga perlu kejelasan seperti apa kerjanya. Kalau gaji aja gak jelas sementara kami harus kerja non stop, itu yang takutnya."
Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Muniarto, 40 tahun. Dia justru sangat mendukung rencana itu segera direalisasikan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Menurut Muniarto langkah pemprov DKI Jakarta sangat tepat untuk meningkatkan daya guna para pemulung yang menyebar di ibu kota. Selama ini menurut Muniarto sebagian besar pemulung tidak memiliki penghasilan yang tetap sehingga kerjanya juga terbilang ala kadarnya.
"Saya setuju sekali mas, disini saja kami ada orang 4. Kalau musim banjir jumlahnya akan semakin banyak. Ya maunya segerala direalisasikan agar kami ini semakin giat," kata Muniarto, Pemulung yang mengais rejeki dari tumpukan sampah yang mengalir dibawah Fly Over kali Jeling, jalan KH Hasyim Ashari.
Pada hari-hari biasa, Muniarto, 40 tahun, bisa membawa pulang uang bersih Rp 40-50 ribu. Uang tersebut ia serahkan pada keluarganya yang tinggal tak jauh dari tempat ia mencari nafkah. Ditemui Senin siang, Muniarto optimisiti hari ini ia akan mendapatkan penghasilan lebih bila dibandingkan dengan hari biasa.
"Karena sepertinya hari ini air semakin tinggi ini, biasanya sampah dari atas akan banyak yang nyangkut di sela-sela pipa gas dan tiang jembatan," ujar Muniarto. Diakui oleh Muniarto minimnya tenaga pembersih sampah di pinggiran kali membuat sampah kerap menumpuk disepanjang aliran dan menyumbat laju air dari atas.
Belum lama ini Pemerintah DKI Jakarta berencana merekrut tenaga kerja yang akan menjaga kebersihan sepanjang kali. Salah satu yang akan dimanfaatkan adalah para Pemulung. Pendayagunaan tenaga pencari barang bekas atau Pemulung dinilai tepat untuk menjaga kebersihan bantaran kali. Selain akan mendapatkan penghasilan tetap dari Pemprov DKI Jakarta, nantinya Pemulung juga akan mendapatkan hasil tambahan dari menjual barang bekas.
PARLIZA HENDRAWAN