TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat lonjakan kasus Human Immunodeficiency virus (HIV) pada triwulan ketiga 2012. Selama Juli hingga September 2012, jumlah kasus baru HIV yang dilaporkan sebanyak 5.489 buah. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama dalam Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III 2012, Rabu 26 Desember 2012
"Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun sebesar 73,7 persen," kata Tjandra. Penderita HIV tinggi lainnya ditempati oleh kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 15 persen, dan umur di atas 50 tahun dengan 4,5 persen. "Jumlah penderita HIV laki-laki dan perempuan seimbang," ujar dia.
Tjandra menambahkan, faktor resiko penularan HIV tertinggi melalui hubungan seks yang tak aman pada heteroseksual sebesar 50,8 persen. Lalu penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba suntik 9,4 persen, dan lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki sebesar 7 persen.
Dari 1987 hingga September 2012, total kasus HIV yang dilaporkan di Indonesia mencapai 92.251 kasus. Dengan jumlah tertinggi berada di DKI Jakarta dengan 21.775 kasus, diikuti Jawa Timur 11.994 kasus, Papua 9.447, Jawa Barat 6.640, dan Sumatera Utara 5.935 kasus.
Angka laporan kasus baru HIV tersebut tak setinggi pada perkara AIDS. Tjandra mengatakan untuk kasus AIDS, jumlah perkara baru yang dilaporkan pada tiga bulan terakhir hanya 1.317 kasus. Dengan persentase tertinggi diidap oleh kelompok umur 30-39 tahun sebanyak 40,7 persen. Lalu usia 20-29 tahun 29 persen dan 40-49 tahun 17,3 persen.
"Untuk AIDS, lebih banyak pengidap laki-laki dibanding perempuan dengan rasio 2:1," katanya.
Kasus AIDS ini paling banyak dilaporkan di Bali dengan 1.012 kasus. Disusul DKI Jakarta sebanyak 648, Jawa Tengah 140, Jawa Barat 80 dan Kepulauan Riau 78.
Faktor yang menyebabkan risiko AIDS paling banyak disebabkan oleh hubungan seks tak aman pada heteroseksual sebanyak 81,9 persen, penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba suntik 7,2 persen. "Dan penularan dari ibu yang positif HIV kepada anaknya 4,6 persen, serta lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki 2,8 persen.
Jika ditotal dari tahun 1987 sampai dengan September 2012 jumlah kasus AIDS di Indonesia mencapai 39.434 kasus. Kelompok umur 20-29 tahun menjadi kelompok yang paling banyak jumlah penderitanya sebanyak 42,3 persen. Disusul usia 30-39 tahun 33,1 persen, 40-49 tahun 11,4 persen, 15-19 tahun 4 persen, dan 50-59 tahun 3,3 persen.
Kasus AIDS terbanyak dilaporkan dari Papua dengan 7.527 kasus, DKI Jakarta 6.299, Jawa Timur 5.257, Jawa Barat 4.098, Bali 2.939, Jawa Tengah 2.503, Kalimantan Barat 1.699, Sulawesi Selatan 1.377, Riau 775, dan Sumatera Barat 715 kasus.
Dari semua laporan tersebu, lanjut Tjandra, jumlah penderita HIV/AIDS yang tengah mendapatkan pengobatan antiretroviral atau ARV sampai September 2012 kemarin mencapai 28.383 orang. Sebanyak 96 persen atau 27.155 orang di antaranya adalah usia dewasa, dan 4 persen atau 1.228 adalah anak-anak. "Sedangkan pemakaian rejimennya adalah 95,6 persen atau 27.134 orang menggunakan Lini Satu dan 4,5 persen atau 1.249 orang menggunakan Lini Dua," katanya menjelaskan.
NUR ALFIYAH