TEMPO.CO, Polinesia - Ada berita menggembirakan bagi para pencinta hiu. Sebuah area suaka terbesar untuk hiu telah didirikan oleh pemerintah Polinesia Prancis di kawasan perairan Pasifik selatan, Selasa, 25 Desember 2012.
Sekitar 1,5 juta mil persegi laut dijadikan area perlindungan kritis bagi 21 spesies ikan hiu, termasuk hiu mako yang sebelumnya tak terlindungi. Penetapan ini membuat para pemburu hiu harus hengkang dari aktivitas berburu di kawasan tersebut.
"Ini adalah keputusan berani," ujar aktivis dari lembaga pegiat konservasi PEW Charitable Trusts. Suaka raksasa ini efektif menggandakan area yang telah dilindungi oleh enam suaka hiu dunia yang sudah ada.
Pemerintah Polinesia Prancis menjadi pemerintahan yang pertama melarang segala aktivitas penangkapan hiu di seluruh area zona ekonomi eksklusifnya. "Mulai muncul kesadaran di seluruh dunia tentang ancaman yang dihadapi hiu dan kebutuhan untuk melindungi mereka," kata para aktivis.
Dalam beberapa bulan terakhir saja, Samoa Amerika dan negara bagian Mikronesia, Kosrae, telah mengakhiri segala aktivitas penangkapan hiu. Uni Eropa dan Venezuela meyusul dengan melarang pengambilan sirip hiu.
Bahkan kemarin, Komisi Perikanan Pasifik Barat dan Tengah telah menetapkan area perlindungan bagi hiu paus. Sebuah langkah yang terbilang maju di tengah tingginya angka perburuan hiu.
Hiu terancam di banyak lautan di dunia. Nyaris 73 juta ekor hiu dibunuh saban tahun, terutama untuk mendukung perdagangan sirip hiu yang mendunia. Aktivitas ini memicu sepertiga spesies hiu di dunia terancam punah.
DISCOVERY | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terpopuler lainnya:
Fakta tentang Natal yang Sedikit Diketahui Orang
Swaziland Penjarakan Pengguna Rok Mini
10 Film yang Layak Ditunggu di 2013