TEMPO.CO, New York -- William Spengler, 62 tahun, pelaku penembak dua petugas pemadam kebakaran, rupanya telah merencanakan niatnya untuk menghabisi Tomasz Kaczowka dan Michael Chiapperini. Spengler, yang merupakan mantan narapidana, sengaja memulai kebakaran di sebuah rumah tepi danau di negara bagian New York sebelum menembaki korbannya ketika mereka mendekat.
Polisi mengatakan Spengler telah melakukan "posisi untuk benar-benar menjadi penembak jitu" saat penyergapannya. Ia menggunakan tiga senjata yaitu senapan Bushmaster semiotomatis kaliber 223, senjata dengan kaliber yang sama yang digunakan oleh Adam Lanza dalam pembantaian Sandy Hook. Spengler juga dipersenjatai dengan revolver kaliber 38 Smith & Wesson, dan senapan 12 gauge.
Sesaat sebelum fajar di malam Natal, sebuah panggilan darurat datang dari pinggiran Kota Webster, sebuah lokasi favorit wisata perahu di tepi Danau Ontario, di mana sebuah rumah dan mobil terbakar. Ternyata Spengler sengaja memulai kebakaran dan kemudian menunggu petugas sambil berbaring.
Dua petugas pemadam kebakaran tiba dan siap dengan alat mereka sementara dua petugas lainnnya tetap di kendaraan mereka. Dua pria, yang semuanya relawan, ditembak pada saat mereka mendekat. Dua tewas dan dua luka-luka. Petugas yang terluka diperkirakan akan segera pulih.
Kepala Kepolisian Webster Gerald Pickering mengatakan Spengler meninggalkan catatan dua atau tiga halaman yang bertuliskan, "Saya masih harus bersiap-siap untuk melihat berapa banyak yang bisa saya bakar dan melakukan apa yang saya ingin lakukan, membunuh orang, " kata dia.
Sebelumnya, Adam Lanza, 20 tahun, melakukan penembakan secara membabi buta di SD Sandy Hook Newtown, Connecticut, Amerika, 14 Desember lalu. Korbannya 26 orang tewas, 20 di antaranya siswa SD Sandy Hook. Sebelumnya, dia menembak ibunya, Nancy, 52 tahun. Adam kemudian menembak dirinya sendiri hingga tewas. Kasus ini merupakan salah satu kasus penembakan massal paling buruk dalam sejarah Amerika. Lihat foto-foto tragedi penembakan ini.
TELEGRAPH | MUNAWWAROH