TEMPO.CO, Surabaya-Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan 1.200 aparatnya untuk pengamanan malam tahun baru. Mereka berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perlindungan Masyarakat, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan, Dinas Pemadam Kebakaran.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Surabaya, Sumarno, mengatakan khusus untuk personel Linmas dan Satpol PP akan berjaga di titik-titik yang sudah ditentukan oleh Kepolisian. Sementara untuk orientasi penanganan sosial kemasyarakatan, telah diatur oleh SKPD masing-masing. “Sedikitnya ada 25 pos pengamanan, setiap pos minimal ada enam personel yang berjaga selama 24 jam. Khusus di Linmas, kami menyiagakan 250 personel,” kata Soemarno, Kamis 27 Desember 2012.
Soemarno berharap, pada malam pergantian tahun nanti, masyarakat bisa ikut menjaga ketertiban dan keamanan. Ia menghimbau warga tidak melakukan kegiatan hura-hura dengan menggelar konvoi kendaraan di jalanan. “Kami berharap orang tua bisa mengarahkan anaknya agar jangan sampai trek-trekan dan hura-hura di jalan sehingga mengganggu warga lainnya yang merayakan malam pergantian tahun,” kata dia.
Wiwiek Widayati, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, mengatakan tidak ada perayaan malam Tahun Baru 2013 di Surabaya. Aparat yang Pemerintah Kota akan berkonsentrasi melakukan penjagaan di sejumlah tempat umum yang menyelanggaraan malam tahun baru. "Ini untuk mengantisipasi para pendatang dari luar kota yang akan merayakan Tahun Baru di Surabaya," katanya.
Menurutnya, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Surabaya selalu menjadi tempat spesial bagi warga luar kota untuk merayakan malam tahun baru. Bahkan di sejumlah tempat hiburan umum maupun tempat tempat lain selalu ramai dikunjungi warga.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga mewajibkan hotel dan restoran mengajukan izin penyelenggaraan acara malam tahun baru.
SONY WIGNYA WIBAWA