TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Toni Prasentiantono, memperingatkan perekonomian Indonesia masih dihantui krisis pada 2013, yang berasal dari utang luar negeri.
“Saat ini ekonomi dalam kondisi yang mengkhawatirkan,” ujar Toni pada diskusi tentang proyeksi ekonomi makro Indonesia 2013 dan pasar finansial 2013 di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Jumat, 28 Desember 2012.
Dia mengatakan, utang luar negeri itu berasal dari sektor swasta, termasuk badan usaha milik negara dan yayasan. “Proporsinya sudah mencapai 27 persen dari gross domestic product Indonesia yang kini mencapai Rp 8.000 triliun,” katanya. Menurut Toni, angka 27 persen mengkhawatirkan karena jika sudah mencapai 30 persen akan membuka peluang krisis ekonomi.
Dia menilai angka utang pemerintah ke luar negeri memang tidak menghawatirkan, tapi utang sektor swasta bisa menjadi silent killer seperti krisis 1998. Ia mendesak Bank Indonesia untuk membatasi jumlah maksimal pinjaman swasta ke asing dan mencari tahu penyebab perusahaan swasta lebih suka berutang ke perbankan asing ketimbang ke perbankan dalam negeri.
Apalagi, beban keuangan negara pasti naik, sebab inflasi akan merangkak terus. Alasannya, harga bahan bakar minyak tak jadi dinaikkan, tapi harga minyak di pasar internasional berpeluang terus melonjak. “Melihat potensi beban finansial ini, presiden baru pada 2014 bakal mewarisi problem sulit,” ujar dia.
Pengamat ekonomi Sri Adiningsih meramalkan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2013 masih akan sama dengan 2012. “Pertumbuhan akan bertahan pada kisaran 6 hingga 6,5 persen saja,” katanya.
Menurut dia, pertumbuhan ini bisa makin berkualitas jika diimbangi dengan dorongan pemerintah meningkatkan akses kelompok menengah ke bawah di sektor perbankan. Peningkatan ini akan membuat sektor keuangan nasional lebih inklusif.
“Proteksi untuk masyarakat kurang mampu juga penting untuk ditingkatkan karena inflasi akan terus naik,” ujar dia.
Pada acara itu, Fakultas Ekonomik dan Bisnis UGM, bekerja sama dengan Bank Mandiri dan BNI, melalui Macroeconomic Dashboard dan Financial Sector Dashboard, meluncurkan laporan proyeksi ekonomi makro Indonesia 2013 dan pasar finansial 2013 serta analisis ekonomi kerakyatan.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Terpopuler
10 Rahasia di Bioskop yang Tak Anda Ketahui
'Mati Oleh Sinetron', Media Asing Muat Kasus Ayu
Ahok Siap Rekomendasi Sanksi ke RS Harapan Kita
Tak Patuh, PSSI Ancam Cabut Keanggotan Klub LSI
Pemerintah Akan Larang Syuting Komersial di RS
Kisah Cecilia Vickend Berjuang Atasi Kanker
Orang Dekat Bupati Aceng Jadi Tersangka
Digugat FPI, Bupati Semarang Dapat Dukungan
Bepe 5 Besar Pemain Terbaik Asia 2012
Dirjen Pajak Segera Tagih Utang Asian Agri