TEMPO.CO, Jombang -- Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, KH Salahudin Wahid, menilai pencalonan biduan dangdut Rhoma Irama sebagai calon presiden pada 2014 mendatang sebagai hal yang positif. Di dalam iklim negara demokrasi, kata Gus Sholah, begitu Salahudin akrab disapa, siapa pun boleh mencalonkan diri sebagai presiden.
Namun, saat ditanya apakah akan ikut mendukung Rhoma, Gus Sholah mengatakan bahwa dirinya tidak dalam posisi mendukung atau tidak mendukung. Gus Sholah menyarankan agar tim sukses Rhoma mengadakan survei untuk mengukur popularitas Rhoma.
"Menurut saya, salah satu indikator seorang capres layak atau tidak ya lewat survei itu," kata Gus Sholah seusai mendampingi Rhoma berziarah ke makam mantan Presiden Abdurrahman Wahid di kompleks pesantren Tebuireng, Sabtu, 29 Desember 2012.
Mengenai calon presiden, adik kandung Gus Dur tersebut mengatakan bahwa dirinya telah mempunyai calon sendiri, yakni Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla. Sebab, kata dia, kedua tokoh itu dianggap layak memimpin Indonesia. "Saya konsisten pada pilihan saya," kata Gus Sholah.
Rhoma sendiri hanya bertemu sebentar dengan Gus Sholah di kediamannya. Tak sampai 15 menit, Rhoma dan Gus Sholah ke luar dan berjalan beriringan menuju makam Gus Dur. Rhoma didampingi sejumlah elite Partai Kebangkitan Bangsa, yakni Ketua Dewan Syura KH Aziz Mansyur, Ketua Umum Muhaimin Iskandar dan Helmy Faisal Zaini. Tak ada statemen yang keluar dari mulut Rhoma seusai ziarah. Lihat berita seputar Rhoma Irama dan pencalonannya dalam pemilihan Presiden 2014.
KUKUH S WIBOWO