TEMPO.CO, Jakarta - Politikus senior Partai Golongan Karya, Chairuman Harahap, tidak yakin jika partainya terkorup sepanjang 2012. “Ukurannya dari mana?” katanya ketika dihubungi Tempo, Sabtu, 29 Desember 2012.
Mantan Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat itu mengatakan, tidak cukup menilai kategori partai sebagai yang korup dengan hanya melihat dari banyaknya kader yang terlibat. “Harus diteliti seperti apa kasus-kasus korupsinya,” ujar Chairuman.
Namun, dengan adanya anggapan yang menyebutkan bahwa partai berlambang beringin itu sebagai yang terkorup, bisa menjadi bahan evaluasi. “Kami terus berkomitmen dan berupaya untuk menghindarkan diri dari kasus korupsi,” katanya.
Riset Indonesia Corruption Watch menunjukkan, Golkar menjadi partai yang kadernya paling banyak terlibat dalam tindak korupsi sepanjang 2012. Golkar di urutan pertama dengan 14 kader, diikuti Partai Demokrat dengan 10 kader, dan Partai Amanat Nasional serta PDI Perjuangan dengan masing-masing 8 kader.
Menurut Peneliti Divisi Korupsi ICW, Apung Widadi, potensi korupsi yang melibatkan politikus semakin besar pada 2013. Sebab mereka berlomba-lomba mencari dana kampanye menjelang Pemilihan Umum 2014. "Ironisnya, uang haram hasil korupsi, menjadi tumpuan pendanaan politik," ujarnya.
SATWIKA MOVEMENTI