TEMPO.CO, Jakarta - Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) merespons baik tawaran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang berniat mengambil alih perusahaan pelat merah tersebut. "Saya kira itu tawaran yang menarik dan positif," ujar Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa ketika dihubungi Tempo, Ahad, 30 Desember 2012.
Putu Yasa mengatakan pengambilalihan perum ini sejalan dengan kebijakan transportasi makro yang diusung Joko Widodo. "SDM kami sudah punya, perbengkelan ada, pengemudi siap pakai, aset di mana-mana," ujarnya. Ia pun mengatakan PPD mempunyai saham di Transjakarta sebesar 18-44 persen.
Seperti diketahui, PPD merupakan perusahaan yang ditargetkan dilikuidasi tahun depan. Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan sebelumnya menyatakan PPD akan dilebur dengan Perum Damri. Selanjutnya, entitas barunya akan diakuisisi oleh PT. KAI sebagai induk usaha.
Dengan adanya minat dari Pemerintah Provinsi DKI, alternatif pengambilalihan PPD semakin beragam. Namun, Putu menyerahkan seluruh keputusan kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan. "Kalau saya selaku pelaksana, saya harus tunduk kepada Menteri (Dahlan Iskan) dan saya harus memegang keputusan menteri," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN, Pandu Djajanto menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membeli Perum PPD (Perusahaan BUMN Transportasi). Keinginan tersebut tertuang dalam surat yang ditujukan ke Kementerian BUMN pada Rabu lalu, 26 Desember 2012.
Pandu mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah menyatakan minatnya untuk membeli Perum PPD guna menunjang transportasi dan pengadaan jalur-jalur transportasi yang dilalui bus Transjakarta. Ia pun mengatakan Kementerian sejauh ini masih melakukan kajian.
ANANDA PUTRI