TEMPO.CO, Malang - Ratusan pencinta alam menghabiskan malam pergantian tahun di kawasan Gunung Semeru. Mereka bakal menghabiskan malam 2012 di kawasan gunung tertinggi di pulau Jawa ini. Selama sepekan terakhir total pendaki mencapai lebih dari 500 orang.
"Mereka dilarang menuju puncak," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari, Senin, 31 Desember 2012.
Pendaki dibatasi maksimal sampai vegetasi terakhir di kali mati. Sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pendaki dilarang menuju kawasan kawah Jonggring Saloka karena aktivitas vulkanik meningkat dan membahayakan.
Namun, sejumlah pendaki nekat menerobos ke puncak. Bahkan beberapa bulan lalu, seorang pendaki tersesat selama empat hari. Saat ini, di Semeru sering turun hujan. Sehingga para pendaki diminta berhati-hati dan membawa bekal yang cukup, terutama jas hujan dan pakaian tebal untuk mengusir hawa dingin.
Untuk mengamankan malam pergatian tahun, puluhan petugas diturunkan. Mereka berpatroli di sejumlah jalur pendakian guna mencegah pendaki yang nekat naik ke puncak.
Sejak sepekan lalu, ratusan pendaki menuju kawasan Ranupane Kabuppaten Lumajang. Ranupane merupakan pos pertama pendakian menuju Gunung Semeru. Selain ke puncak, sebagian menghabiskan malam tahun baru di sejumlah danau di lereng Semeru, antara lain Ranupane, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.
"Sejak minggu lalu banyak yang naik melalui Desa Ngadas Kabupaten Malang," kata warga Ngadas, Mulyono. Mereka menaiki jip atau sepeda motor dengan membawa tas besar di punggung untuk membawa perbekalan.
EKO WIDIANTO
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi: Saya Datang, Putuskan, Laksanakan
Cicit Pendiri Las Vegas Jadi Gelandangan
Mourinho Pergi, Madrid Incar Conte