TEMPO.CO, Jakarta -- Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Thohari memastikan penetapan calon wakil presiden, yang hendak mendampingi Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, dilaksanakan pada 2014. "Ada dua hal yang menjadi alasan. Pertama, keleluasaan. Berikutnya adalah kepercayaan diri," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 1 Januari 2013.
Keleluasaan yang dia maksud, jika target Golkar tercapai dalam pemilu legislatif, yaitu 25 persen suara, akan mudah menentukan siapa kandidat cawapres. "Harapan kami kalau bisa mencapai 30 persen suara,” kata Hajriyanto.
Jika target tersebut tercapai, selain keleluasaan, tentunya menimbulkan kepercayaan diri di antara kader Golkar. “Yang penting target pertama dulu tercapai, yaitu pemilu legislatif. Nantinya akan mudah menentukan cawapres,” ujar dia.
Wakil Ketua MPR itu mengatakan, apabila target Golkar meleset di bawah 20 persen, partainya harus bersiap untuk menggandeng mitra koalisi. “Penentuan cawapres memang tepat dilaksanakan tahun 2014,” ucapnya.
Hingga kini Golkar belum menetapkan kandidat yang berpotensi menjadi pendamping Ical, panggilan akrab Aburizal. “Nama-nama yang beredar itu hanya spekulasi perorangan,” ujar Hajriyanto.
Ia mengaku tidak mudah bagi Golkar dalam menentukan pendamping Ical. “Walaupun kandidat yang disebutkan memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi dalam survei, harus sesuai dengan syarat dan mekanisme partai,” Hajriyanto mengatakan.
Penetapan cawapres menjadi wewenang Aburizal. Sedangkan Dewan Pertimbangan Golkar, menurut dia, tetap dilibatkan untuk memberikan masukan.
Sebelumnya, dikabarkan Golkar hendak menetapkan cawapres dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada Juni 2013 mendatang. "Sesuai amanat Rapimnas lalu, cawapres pendamping Aburizal akan diputuskan pada Rapimnas 2013," kata Wakil Sekretaris Jenderal Golkar Syamsul Bachri.
SATWIKA MOVEMENTI