Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di balik Misteri Genetik Si Pembunuh Massal  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Adam Lanza pelaku penembakan di sekolah dasar Sandy Hook, Newtown, Connecticut. dailymail.co.uk
Adam Lanza pelaku penembakan di sekolah dasar Sandy Hook, Newtown, Connecticut. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Connecticut - Rasa penasaran menggayuti benak para ahli genetika dari Universitas Connecticut terhadap kasus penembakan massal yang dilakukan Adam Lanza, 20 tahun, ke Sekolah Dasar Sandy Hook di Newton, Connecticut, Amerika Serikat, Jumat, 14 Desember 2012. Setelah menembaki 28 korban, yang terdiri dari siswa, guru, dan kepala sekolah, hingga tewas, Adam kemudian melakukan bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.

Para ahli genetika  berencana mempelajari DNA dari tubuh Adam, meski langkah ini kontroversial lantaran berpotensi menabrak batas etika. Penelusuran secara genetik diharapkan dapat menguak petunjuk biologis di balik tindakan kekerasan ekstrem yang dilakukan Adam.

"Kami mencari mutasi gen yang mungkin berhubungan dengan penyakit mental yang dapat memicu risiko kekerasan," ujar juru bicara universitas, seperti dikutip New York Times. Ia enggan memberikan keterangan lebih rinci ihwal rencana para peneliti universitas.

Sejumlah peneliti dari luar universitas punya anggapan sendiri. Menurut mereka, pemetaan DNA dapat menguak seluruh gen pada tubuh Adam. Segala macam penyimpangan gen, seperti duplikasi, penghapusan (delesi), atau mutasi gen yang tak terduga, dapat dilacak. "Bisa juga untuk menentukan gen yang aktif (memicu kekerasan) dan seberapa aktif mereka," ujarnya.

Penelitian Universitas Connecticut ini bakal menjadi terobosan penting di bidang genetika yang berkaitan dengan forensik. "Akan menjadi yang pertama yang mencoba meneliti secara rinci DNA dari pembunuh massal," kata juru bicara universitas.

Beberapa peneliti, seperti Profesor Arthur Beaudet dari Baylor College of Medicine, memuji usaha tersebut. Ia percaya tindakan yang dilakukan Adam Lanza dan pembunuh massal bersenjata api lainnya begitu jauh dari tren perilaku normal manusia. "Pasti ada perubahan genetik yang memicu tindakan mereka," ujar ketua departemen genetika molekuler ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilmuwan lain pesimistis. Mereka khawatir penelitian ini akhirnya hanya mencap orang-orang yang tidak pernah melakukan kejahatan tapi ternyata memiliki kelainan genetik yang sama seperti pada tubuh pembunuh massal.

Dalam ilmu tentang penyakit mental, ada kemungkinan ratusan gen yang terlibat dalam munculnya perilaku kekerasan yang ekstrem. Belum lagi berbagai pengaruh lingkungan. Semua faktor ini dapat berinteraksi dengan cara yang kompleks dan tak terduga. "Hampir tak terbayangkan ada faktor genetik umum yang dapat ditemukan dalam pembunuh massal," kata Robert C. Green, ahli genetika dan saraf di Harvard Medical School.

Para ilmuwan sangat menyadari sejarah di balik pertanyaan seputar faktor biologis yang berkaitan dengan aksi kekerasan. Pada awal abad 20, muncul klaim yang menyebutkan bahwa perilaku kriminal diwariskan. Hipotesis ini bermuara pada aksi pembasmian para pasien mental dan penjahat selama zaman gerakan eugenika tersebut.

MAHARDIKA SATRIA HADI | NY TIMES | LA TIMES | WALL STREET JOURNAL

Berita Terkini:
Yahoo! Resmi Keluar dari Korsel

Apple Jualan Buku Elektronik Di Jepang

Paling Dicari di Google: Whitney, PSY, Sandy 

Jakarta dan Bandung 10 Besar Kota Teriuh Twitter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia